Novel Milea Suara Dari Dilan adalah novel yang menceritakan tentang kisah cinta antara Milea dan Dilan. Novel ini ditulis oleh Pidi Baiq dan diterbitkan pada tahun 2018. Novel ini merupakan salah satu novel remaja terbaik yang pernah ada dan telah mendapat banyak penghargaan. Novel ini telah berhasil memikat para pembaca dengan ceritanya yang unik dan menyentuh Milea Suara Dari Dilan menceritakan tentang Milea, seorang gadis SMA yang berasal dari kota Bandung. Dia mengenal Dilan, seorang cowok ganteng yang bertingkah aneh. Meski awalnya mereka berbeda, tapi lama-kelamaan Milea jatuh cinta pada Dilan. Namun, perjalanan cinta mereka tidak mudah. Banyak halangan dan rintangan yang harus mereka ini menyoroti berbagai hal yang dialami remaja berusia 16 tahun. Seperti perasaan cinta, persahabatan, eksplorasi tentang diri sendiri, dan konflik antara Milea dan orang tuanya. Hal tersebut menjadikan novel ini sangat menarik untuk dibaca. Novel ini juga berisi banyak pelajaran dan nilai positif, seperti menghargai orang lain, menjaga persahabatan, dan berani menghadapi dan alur dalam novel Milea Suara Dari Dilan sangat menarik. Di novel ini, Pidi Baiq berhasil menggambarkan perasaan dan pikiran yang dialami oleh Milea dan Dilan. Pidi Baiq juga berhasil menggambarkan kehidupan remaja di Bandung dengan detail. Hal tersebut membuat novel ini menjadi semakin menarik untuk Milea Suara Dari Dilan adalah novel yang sangat menarik dan dapat membuat para pembaca merasakan emosi. Ceritanya yang unik dan menyentuh hati, serta berbagai pelajaran positif yang dapat dipetik darinya, menjadikan novel ini layak untuk Milea Suara Dari Dilan adalah novel yang unik dan menyentuh hati. Ceritanya yang menarik dan berbagai pelajaran positif yang dapat dipetik darinya, membuat novel ini layak untuk dibaca. Novel ini dapat membantu para pembaca untuk lebih mengenal dan memahami perasaan dan pikiran remaja di usia 16 tahun. Jadi, jika Anda sedang mencari novel remaja yang menarik, maka novel Milea Suara Dari Dilan adalah pilihan yang tepat.
ResensiNovel Milea (Suara dari Dilan) A. Identitas Novel. B. Sinopsis. Novel "Milea (Suara dari Dilan)" ini merupakan seri ketiga dari karya Pidi Baiq. Novel ini menceritakan kisah cinta yang telah dialami oleh Milea dengan Dilan semasa duduk di bangku SMA pada tahun 1990 di Bandung. Dilan, lahir di Bandung, dari seorang ibu yang oleh anak Resensi Milea Suara dari Dilan Putus Cinta Bukan Akhir Segalanya Judul Novel Milea Suara dari Dilan Penulis Pidi Baiq Tebal 357 halaman Pidi Baiq adalah penulis buku dan novel, dosen, ilustrator, komikus, musisi, dan pencipta lagu yang lahir di Bandung, 8 Agustus 1972. Namanya mulai dikenal melalui grup band The Panas Dalam yang didirikan 1995. Dia makin dikenal para pencinta karya sastra bergenre humor melalui novel Dilan bagian 1 terbit 1994, Dilan bagian 2 terbit 2015 dan Dilan bagian 3 terbit tahun 2016. Sebelumnya juga dia menerbitkan novel lain, diantaranya adalah Drunken Monster 2008, Drunken Molen 2008, dan Drunken Mama 2009. Dilan bagian 3 ini merupakan salah satu novel trilogi Dilan. Bagian ini menceritakan sosok Milea di mata Dilan. Berawal dari harmonisnya hubungan Dilan dengan Milea, Dilan dengan keluarganya, Milea dengan keluarganya, dan antarkelurga mereka. kemudian terjadi peristiwa yang memicu konflik yaitu kematian Akew, sahabat Dilan akibat dikeroyok orang tak dikenal. Milea berpikir bahwa itu imbas dari keikutsertaan Dilan dkk di geng motor. Milea ingin Dilan keluar dari geng motor tersebut. Namun Dilan yang sedang dilanda kemaraharahan dan kesedihan atas kematian sahabatnya diikat dalam rasa solidaritas ingin balas dendam. Dalam keadaan bingung dan galau Dilan butuh orang yang mengerti dirinya, tetapi Milea justru memutuskan sepihak. Diantara Dilan dan Milea terjadi kesalahpahaman yang tidak disadari mereka yang justru membuat mereka semakin jauh. Dilan menyangka bahwa Milea sudah mempunyai pacar baru dan tak mau menggangu hubungan Milea dengan Gunar. Gunar yang selalu bersama Milea di bimbingan belajar. Padahal Gunar hanya teman biasa, malah Milea dilabrak oleh pacar Gunar. Milea menjauhi Gunar meski Gunar tak mau. Milea menyangka Dilan sudah punya pacar baru ketika pada pemakaman ayah Dilan ada wanita yang mendampingi Dilan dan ada yang menginformasikan bahwa itu pacar Dilan. Milea tidak mau merusak hubungan Dilan dengan wanita tersebut. Padahal wanita tersebut adalah sodara Dilan. Dilan dan Milea menjalani kehidupan masing-masing. Dilan kuliah di Bandung sedangkan Milea kuliah di Jakarta. Mereka bertemu kembali di tempat magang Dilan di Jakarta tetapi mereka sudah mempunyai pasangan masing-masing. Milea bukan dengan Gunar tapi dengan Mas Hendi. Dilan tidak dengan wanita di pemakaman tapi dengan Acika, siswa kelas 2 SMA. Hubungan Dilan dan Milea cair kembali dibahas dalam bab 18 Telepon. Sistematika novel ini berbeda dengan kebiasaan novel umumnya, biasanya novel langsung pada bab judul. Di novel ini secara runtun bagiannya terdiri atas pendahuluan, isi yang terdiri atas 18 judul, dan penutup. Hal ini seolah-olah penulis ingin menginformasikan di awal runtunan cerita yang akan disampaikan. Sebelum kita baca ke judul pun disuguhkan gambar tokoh yang mendukung cerita, ada 34 tokoh yang terlibat. Sekali lagi penulis berusaha menyampaikan informasi di awal agar pembaca mudah mengikuti alur. Hal yang menarik lainnya dari novel setebal 357 halaman ini terdapat 12 ilustrasi gambar yang menarik untuk mendukung cerita yang tersebar pada 14 bab kecuali pada bab 4, 11, 12, 13, 15, dan 20. Ilustrasi gambar tersebut sangat membantu pemahaman pembaca, seperti pada pada bab 2 yang berjudul Aku terdapat gambar Bunda, Aku dan Disa. Dan pada bab 6 Ditangkap Polisi digambarkan mobil polisi yang akan menggerebeg rumah Burhan, yang disana sudah berkumpul teman-teman Dilan yang sedang berduka atas kematian Akew, sahabatnya akibat diserang oleh kelompok tak dikenal. Dalam perkembangannya Akew hanya korban salah sasaran dari 2 kelompok kampung yang berseteru. Dia sedang nongkrong dengan 2 pemuda kampung A ketika pemuda kampun B datang kedua pemuda lari sedang Akew tak ikut lari karena menang dia tidak tahu permasalahnnya. Jadilah dia dikeroyok oleh pemuda kelompok B hingga babak belur dan tewas di tempat. Di beberapa bab terdapat puisi yang dapat dikelompokkan menjadi puisi Dilan untuk Milea sebanyak 11 puisi. kedua, puisi Milea untuk Dilan sebanyak 4 puisi yang berisi ratapan rindu Milea terhadap Dilan. Ketiga, puisi Dilan menanggapi pergaulannya dengan judul bajingan. Dan hanya satu puisi Dilan untuk Acika yang justru membuktikan bahwa Dilan sudah memberikan hati dan pikirannya untuk Acika tidak lagi kepada Milea. Dilan sudah menyadari bahwa diantara Dilan dan Milea sudah mempunyai jalan yang berbeda sudah mempunyai kebahagaian sendiri dengan pasangannya. Senada dengan tema novel ini bahwa putus cinta bukan akhir segalanya. Penggunaan bahasa yang ringan disertai dengan rasa humor tersa dalam novel ini meskipun berlatar pergaulan anak motor. Banyak penggunaan bahasa sunda dalam percakapan mereka. Ada salah satu istilah yang membuat pembaca tersenyum yaitu pada halaman 251 percakapan Dilan dengan Apud. “Teu boga bujal sigana mah,” Kayaknya dia itu tidak punya pusar. jawab Apud. “Kenapa?” “Kuda pan teu boga bujal jadi teu capean, “ jawab Apud. “Kuda kan gak punya pusar, makanya kuda gak pernah capek. Selain basa Sunda digunakan juga bahasa Jawa dalam percakapan antara Yani dengan Dilan di Yogya yang terdapat pada bab ke-13 Jogja. Terdapat pula istilah bahasa Belanda pada halaman 190 “Zorg dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd” yang artinya coba usahakan bila aku datang kembali , di tempat ini sudah dibangun sebuah kota. Banyak pelajaran hidup dari novel ini, diantaranya adalah solidaritas dan toleransi kepada teman dan sahabat harus tetap terjaga. Kedua, kesadaran untuk mengubah diri ke arah yang lebih baik harus terbangun dari diri sendiri dulu, bukan dari orang lain. Ketiga, tidak baik berprasangka, lebih baik cari kejelasan informasi yang didapat agar tidak menyesal kemudian. Terakhir, hargai keputusan atau pilihan yang diambil orang lain, jangan rusak kebahagian atas pilihannya. Penulis menggambarkan latar Kota Bandung tahun 90-an dengan apik dan romantisme kotanya terasa bagi pembaca yang pernah tinggal di Bandung tahun 90-an. Membangkitkan kembali kenangan-kenangan keadaan Kota Bandung tahun 90-an yang kendaraan masih jarang, belum macet seperti sekarang dan masih banyak daerah resapan air yang membuat sejuk udara bandung. Bandung ngangenin pokoknya. Satu ganjalan dari novel ini yaitu tokoh Aku Dilan yang penokohannya sangat sempurna untuk seorang tokoh utama. Jika kalian penasaran dengan kehidupan remaja tahun 90-an, novel ini cocok untuk kalian jadikan referensi bacaan. Yuniawati-2018Halini dilakukan Milea karena merasa khawatir dengan Dilan. Perpisahan pun berlangsung hingga keduanya sudah lulus kuliah dan dewasa. Suatu hari, mereka bertemu di salah satu acara reunian. Dimana, Dilan dan Milea masih terbawa perasaan yang sama ketika kembali bertemu di reunian, namun tetapi mereka masing-masing sudah memiliki pasangan.
NOVEL MILEA – SUARA DARI DILAN Judul Buku Milea, Suara dari Dilan Penulis Pidi Baiq Penerbit Pastel Books Tahun Terbit 2016 Didistribusikan Oleh Mizan Media Utama MMU Tebal 360 Halaman Novel ini merupakan seri ketiga dari novel Dilan, Dia Dilanku Tahun 1990, Dia Dilanku Tahun 1991. Apabila kamu tidak membaca dua novel sebelumnya, maka tentu kamu pun akan kebingungan untuk bisa menyimak novel Milea ini. Novel ini seakan memberikan sebuah jawaban dari semua keresahan dan pertanyaan di benak para pembaca di novel Dilan sebelumnya. Hal ini di sebabkan novel Milea Anda bisa mendapatkan semua jawabannya. Cerita dari novel Milea ini di ambil dari sudut pandang Dilan. Cerita yang ada di dalam Milea ini juga akan menjawab serta memberikan sebuah klarifikasi mengenai pernyataan maupun cerita dari Milea. Misalnya saja penyebab dari Akew meninggal, kemudian alasan mengapa Dilan ada di kantor polisi. Dilan sendiri tidak di tahan karena adanya kasus Akew yang meninggal. Serta latar belakang dari kenapa Dilan yang meramal Milea pada saat pertama kali bertemu. Dilan merupakan sosok teman yang baik, pacar yang baik. serta sebetulnya, Dilan adalah seorang murid yang baik bagi guru- guru yang memang dapat mengerti Dilan. Mungkin, para guru bisa membaca novel Milea ini agar bisa tahu bagaimana cara mengatasi dan bersikap kepada anak- anak istimewa seperti halnya Dilan dan teman-temannya. Mereka tidak membutuhkan hukuman, tidak harus di ceramahi terlalu panjang. Hanya cukup untuk di mengerti serta sedikit memberikan mereka sebuah pengertian dan perhatian dengan cara bersahabat. Kisah cinta Dilan bukan hanya kisah remaja saja dengan Milea namun juga kisah cinta tentang keluarga, persahaban bahkan kesedihan bersatu pada buku tersebut. Ini adalah salah satu puisi yang dibuat Dilan untuk Milea. SAYA DAN DIA Kalau saya adalah ini, yang membuat senyummu Maka dia adalah orang lain yang membuat air matamu Jangan marah kepadamu yang sudah membuat lingkungan jadi indah, tentram, dan damai Siapkan Sekarang, kamu ingin siapa yang datang menghiburmu ? Kepala Sekolah membawa risoles dari kantin ? Menteri Pendidikan membawa kunci jawaban ? Malaikat membawa buah-buahan dari surga ? Pengusaha Muda membawa yang harum pewangi ? Ahli nujum? Tukang pijit? Tentara? Penari? Atau saya saja yang datang membawa kata-kata pilihan Saya akan senang mengatakannya dan kamu senang Jangan nangis, nanti kamu sakit kepala Ada yang perlu saya bantu ? Kelebihan buku Buku menggunakan cover yang kekinian serta sesuai dengan sasaran pembaca yakni para remaja. Terdapat banyak puisi yang memang di selipkan pada buku, sehingga menjadikan para pembaca senyum- senyum sendiri. Cerita di dalam buku Milea memiliki model yang di buat dengan jelas dan juga terstruktur. Jadi, pada saat membaca dari awal maka bisa langsung membayangkan di dalam buku seri yang pertama dan kedua. Novel Milea serta novel seri sebelumnya memang sangat terlihat seperti kisah yang nyata. Meskipun banyak orang yang mengira jika cerita yang ada di dalam novel adalah fiksi. Namun, cerita yang di tulis tidak berlebihan bahkan cerita mengalir apa adanya. Dialog dan juga penjelasan untuk adegan yang ada di dalam setiap kalimat memang tidak berlebihan. Sehingga pembaca pun tidak seperti orang yang baru saja belajar membaca novel dan tidak suntuk untuk mengikuti jalan ceritanya. Cerita yang di tulis sangat ringat, sehingga bisa di baca oleh semua umur. Terdapat alur Maju Mundur yang sangat menarik. Terdapat Gambar dan tulisan yang menarik. Novel Milea ini memakai gaya bahasa populer dan gaul ala Pidi Baiq yang mudah dipahami. Kekurangan buku Ending dari buku Milea cukup membosankan, hal ini di sebabkan ending dari kisah cinta Dilan dan Milea sudah di cerikan di seri novel sebelumnya. Ada beberapa adegan yang menjadikan pembaca penasan mengenai apakah umum jika seseorang melakukan hal seperti itu di tahun 90-an. Tentunya hal ini kembali pada riset dari penulis, kemungkinan untuk beberapa pembacan sedikit merasa janggal. Banyaknya pembajakan buku novel tersebut. Tidak tercantum harga novel. Jenis kertas pada novel tersebut sangat tipis. KESIMPULAN NOVEL Novel karya pidi BaiQ ini sangat bagus untuk para remaja yang sedang menjalani asmara dan novel ini juga memberikan kita pelajaran bahwa tidak semua cerita atau hubungan berakhir dengan bahagia.