Nah dzikir pembuka aura wajah ini merupakan Surat Ali Imran ayat 31. "Qul in kuntum tuhibbuunallaha fattabi'uunii yuhbibkumullahu wa yaghfir lakum dlunuubakum wallahu gofuuruurrohiim" Yang artinya : Katakanlah "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
قُلۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تُحِبُّوۡنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوۡنِىۡ يُحۡبِبۡكُمُ اللّٰهُ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡ ذُنُوۡبَكُمۡؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ Qul in kuntum tuhibbuunal laaha fattabi' uunii yuhbibkumul laahu wa yaghfir lakum zunuubakum; wallaahu Ghafuurur Rahiim Katakanlah Muhammad, "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Juz ke-3 Tafsir Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka yang merasa mencintai Allah," Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larang-an-Nya yang disyariatkan melalui aku, juga ditambah dengan melaksanakan sunahsunahku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti perintah Rasul-Nya dan meninggalkan larangannya. Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi untuk mengatakan kepada orang Yahudi, jika mereka benar menaati Allah maka hendaklah mereka mengakui kerasulan Nabi Muhammad, yaitu dengan melaksanakan segala yang terkandung dalam wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Jika mereka telah berbuat demikian niscaya Allah meridai mereka dan memaafkan segala kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan serta mengampuni dosa-dosa mereka. Mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh baik dalam itikad maupun amal saleh akan menghilangkan dampak maksiat dan kekejian jiwa mereka serta menghapuskan kezaliman yang mereka lakukan sebelumnya. Ayat ini memberikan keterangan yang kuat untuk mematahkan pengakuan orang-orang yang mengaku mencintai Allah pada setiap saat, sedang amal perbuatannya berlawanan dengan ucapan-ucapan itu. Bagaimana mungkin dapat berkumpul pada diri seseorang cinta kepada Allah dan pada saat yang sama membelakangi perintah-Nya. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah, maka pengakuan cinta itu adalah palsu dan dusta. Rasulullah bersabda "Siapa melakukan perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak". Riwayat al-Bukhari. Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan dirinya dengan amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya. sumber Keterangan mengenai QS. Ali 'ImranSurat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani dua yang cemerlang, karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa kedatangan Nabi Muhammad dan sebagainya.
SuratAli Imran Ayat 159 Berisi Anjuran untuk Bersikap Lemah Lembut dan Pemaaf | Pengalaman Mengamalkan Surat Ali Imron Ayat 26-27. Salinan surah Ali imron ayat 26-27 beserta artinya - Brainly.co.id Surah Ali Imran Ayat 31 | Quran, Doa, Qur'an. Tafsir Surah Ali Imran ayat 190-191 tentang Orang Cerdas Versi Al-Qur'an Terima kasih telah menjadi pengguna setia LINE TODAY selama ini. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, LINE terus berinovasi untuk mengembangkan diri ke arah teknologi-teknologi baru seperti teknologi keuangan atau fintech, AI, blockchain, dan NFT. Setiap perubahan teknologi atau strategi bisnis tentunya akan berdampak pada layanan yang kami sediakan, termasuk layanan LINE TODAY. Perubahan strategi bisnis yang baru ini memaksa kami untuk mengambil keputusan menonaktifkan layanan LINE TODAY di Indonesia per tanggal 6 Juli 2022. Kami berterimakasih karena Anda telah menjadi bagian dari LINE TODAY yang dalam beberapa tahun ini telah berevolusi menjadi salah satu pengepul berita, konten, dan cerita yang banyak dicintai di Tanah Air. Terimakasih telah memberikan berbagai komentar yang menarik dan menghibur di berbagai artikel, juga atas dedikasi dan kontribusi Anda dalam membaca berita yang kami suguhkan. Kami juga berterimakasih kepada lebih dari 250 media partner di Indonesia yang telah membantu dalam membangun salah satu layanan LINE yang paling banyak digunakan di Indonesia. Kata-kata tidak dapat menggambarkan betapa berharganya memiliki mitra bisnis dan bekerja bersama Anda selama bertahun-tahun ini. Kerjasama kita melebihi perjanjian hitam di atas putih, dan hal ini dikarenakan dukungan serta kerjasama Anda. Untuk itu kami sangat berterima kasih. LINE akan tetap berkomitmen untuk pasar Indonesia dalam menyediakan layanan-layanan esensial lainnya di masa mendatang. Indonesia sangat penting bagi kami, dan kami pun berkomitmen untuk terus menyediakan aplikasi LINE sama seperti sebelumnya. Sampai jumpa di kesempatan yang lain. Salam hangat, LINE Indonesia Mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabbatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam. Dalam mu’jam al-falsafi, Jamil Shaliba mengatakan mahabbah adalah lawan dari al-baghd, yakni cinta lawan dari benci. Al mahabbah dapat pula berarti al wadud yakni yang sangat kasih atau penyayang. Mahabbah pada tingkat selanjutnya dapat pula berarti suatu usaha sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat ruhaniah tertinggi dengan tercapainya gambaran yang Mutlak, yaitu cinta kepada Tuhan. Pengertian mahabbah dari segi tasawwuf ini lebih lanjut dikemukakan al Qusyairi sebagai berikut “almahabbah adalah merupakan hal keadaan jiwa yang mulia yang bentuknya adalah disaksikannya kemutlakkan Allah swt oleh hamba, selanjutnya yang dicintainya itu juga menyatakan cinta kepada yang dikasihi-Nya dan yang seorang hamba mencintai Allah swt”. Antara mahabbah dan ma’rifah ada persamaan dan perbedaan. Persamaannya Tujuannya adalah untuk memperoleh kesenangan batiniah yang sulit dilukiskan dengan kata-kata, tetapi hanya dirasakan oleh jiwa. Selain itu juga mahabbah merupakan hal keadaan mental seperti senang, perasaan sedih, perasaan takut dan sebagainya. Mahabbah berlainan dengan maqam, hal bersifat sementara, datang dan pergi bagi para sufi dalam perjalanan mendekatkan diri pada Allah swt menggambarkan keadaan dekatnya seorang sufi dengan Tuhan. Perbedaannya mahabbah menggambarkan hubungan dengan bentuk cinta, sedangkan ma’rifah menggambarkan hubungan dalam bentuk pengetahuan dengan hati sanubari. – Pengertian dan Mahabbah Yang Sesungguhnya Mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabbatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam. Dalam mu’jam al-falsafi, Jamil Shaliba mengatakan mahabbah adalah lawan dari al-baghd, yakni cinta lawan dari benci. Al mahabbah dapat pula berarti al wadud yakni yang sangat kasih atau penyayang. Dalam kajian tasawuf, mahabbah berarti mencintai Allah dan mengandung arti patuh kepada-Nya dan membenci sikap yang melawan kepada-Nya, mengosongkan hati dari segala-galanya kecuali Allah SWT serta menyerahkan seluruh diri kepada-Nya. Kaum Sufi menganggap mahabbah sebagai modal utama sekaligus mauhibah dari Allah Swt, untuk menuju kejenjang ahwâl yang lebih tinggi. Konsep al-hub cinta pertama kali dicetuskan oleh seorang sufi wanita terkenal Rabi’atul Adawiyah 96 H – 185 H, menyempurnakan dan meningkatkan versi zuhud, al khauf war raja’ dari tokoh sufi Hasan Al Basri. Cinta yang suci murni adalah lebih tinggi dan lebih sempurna daripada al khauf war raja’ takut dan pengharapan, karena cinta yang suci murni tidak mengharapkan apa-apa dari Allah kecuali ridha-Nya. Menurut Rabi’atul Adawiyah, al hub itu merupakan cetusan dari perasaan rindu dan pasrah kepada-Nya. Perasaan cinta yang menyelinap dalam lubuk hati Rabi’atul Adawiyah, menyebabkan dia mengorbankan seluruh hidupnya untuk mencintai Allah SWT. Cinta Rabi’ah kepada Allah SWT begitu memenuhi seluruh jiwanya, sehingga dia menolak seluruh tawaran untuk menikah. Dia mengatakan dirinya adalah milik Allah yang dicintainya, karenanya siapa yang ingin menikahinya harus minta izin dahulu kepada-Nya. Pernah ditanyakan kepada Rabi’ah, apakah engkau benci kepada syetan ? Dia menjawab, “Tidak, cintaku kepada Allah tidak meninggalkan ruang kosong dalam diriku, untuk tempat rasa benci kepada syetan. Ditanyakan apakah dia cinta kepada Nabi Muhammad SAW? Dia menjawab, “Saya cinta kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi cintaku kepada khalik memalingkan diriku dari cinta kepada makhluk. Banyak sekali syair dan gubahan dari Rabi’ah menggambarkan cintanya kepada Allah SWT. Adalah Imam al Qusyairi, pengarang Risâlah al Qusyairiyyah mendefinisikan cinta mahabbah Allah kepada hamba sebagai kehendak untuk memberikan nikmat khusus kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Apabila kehendak tersebut tidak diperuntukkan khusus melainkan umum untuk semua hambaNya–menurut Qusyairi–dinamakan Rahmat; kemudian jika irâdah tersebut berkaitan dengan adzab disebut dengan murkaghadlab. Masih dalam konteks yang sama, lebih jauh al Qusyairi memaparkan definisi mahabbah tersebut versi kaum salaf; mereka mengartikan cinta sebagai salah satu sifat khabariyyah lantas menjadikannya sebagai sesuatu yang mutlak, tidak dapat diartikulasikan sebagaimana rupa seperti halnya mereka cenderung tidak memberikan pentafsiran yang lebih dalam lagi, sebab apabila cinta diidentikkan dengan kecenderungan pada sesuatu ataupun sikap ketergantungan, alias cinta antara dua manusia, maka mereka menganggap hal itu sangatlah mustahil untuk Allah Swt. Interprestasi yang demikian ini memang lebih cenderung berhati-hati seperti halnya mereka bacakaum salaf sangat menekankan metode tafwîdl dalam permasalahan yang bersifat ilâhiyah. Al Junaidi Al Baghdadi menyebutkan, mahabbah itu sebagai suatu kecenderungan hati, artinya, hati seseorang cenderung kepada Allah SWT dan kepada segala sesuatu yang datang daripada- Nya tanpa usaha. – Dasar Mahabbah Banyak sekali yang mendasari paham mahhabbah baik itu dari Al-Qur’an, hadis maupun dari sahabat dan ulama. Untuk itu mari kita perhatikan sebagai berikut “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui” Al Maidah 5 54. Firman Allah SWT, “Katakanlah, “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Ali Imran 3 31. Sabda Rasulullah SAW, Diriwayatkan oleh Abu Hurayrah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Barangsiapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah akan senang bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak senang bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak akan senang bertemu dengannya” Bukhari. – Tingkatan Mahabbah Abu Nasr as Sarraj at-Tusi seorang tokoh sufi terkenal membagi mahabbah kepada tiga tingkat Mahabbah orang biasa, yaitu orang yang selalu mengingat Allah SWT dengan zikir dan memperoleh kesenangan dalam berdialog dengan-Nya serta senantiasa memuji-Nya, Mahabbah orang siddik orang jujur, orang benar yaitu orang yang mengenal Allah tentang kebesaran-Nya, kekuasaan-Nya dan ilmu-Nya. Mahabbah orang siddik ini dapat menghilangkan hijab, sehingga dia menjadi kasysyaf, terbuka tabir yang memisahkan diri seseorang dari Allah SWT. Mahabbah tingkat kedua ini sanggup menghilangkan kehendak dan sifatnya sendiri, sebab hatinya penuh dengan rindu dan cinta kepada Allah, Mahabbah orang arif, yaitu cintanya orang yang telah penuh sempurna makrifatnya dengan Allah SWT. Mahabbah orang arif ini, yang dilihat dan dirasakannya bukan lagi cinta, tetapi diri yang dicintai. Pada akhirnya sifat-sifat yang dicintai masuk ke dalam diri yang mencintai. Cinta pada tingkat ketiga inilah yang menyebabkan mahabbah orang arif ini dapat berdialog dan menyatu dengan kehendak Allah SWT. Setiap orang mengakui bahwa cinta itu sulit untuk digolongkan, namun hal itu tidak melelahkan seseorang untuk mencoba melakukannya. Klasifikasi mistik terhadap tingkatan akan cinta berbeda dari analisis cinta secara filosofis yang legal dan sekuler. Karena, para sufi secara konsisten menempatkan cinta dalam konteks psikologi mistik mereka dari keadaan’ ahwal dan makam, dengan penekanan pada cinta sebagai transenensi diri. Lebih-lebih, cinta dalam beragam bentuknya demikian penting, sehingga ia secara umum diakui sebagai, “tujuan tertinggi dari seluruh makam dan puncak tertinggi dari segala tingkatan” – Kiat Menggapai Mahabbah Allah Swt. Membaca Al-Qur’an dengan mencerna dan memahami kandungan dan maksudnya. Melakukan shalat sunnah peyerta shalat fardhu. Sebab hal ini menghantarkan kepada tingkatan mahbub tercinta setelah fase mahabbah kecintaan. melanggengkan dzikrullah dalam segala kondisi; baik dengan lisan, hati ataupun tindakan. Maka ia akan mendapatkan mahabbah sebesar kadar dzikirnya. Lebih mendahulukan apa yang dicintai Allah daripada cinta hawa nafsunya walau hal itu amat berat. Menghayati sifat dan asma Allah, meyakininya dan mengetahuinya. Lalu dia berkubang dalam ilmunya tersebut. Siapa saja yang mengetahui Allah; baik asma, sifat dan af’alNya maka Allah pasti mencintainya. Bersaksi dan mengakui kebaikan Allah, anugerah dan segala nikmatNya; baik yang jelas atau yang tersamar. Sungguh hal ini akan mendatangkan mahabbah kepadaNya Yaitu sebab yang paling menakjubkan , yakni kekhusyu’an hati secara keseluruhan di hadapan Allah. Menyendiri dan menyepi -saat Allah turun ke langit bumi- untuk bermunajat kepadaNya, membaca kalamNya, menghadap sepenuh hati dan sopan dalam beribadah di hadapanNya. Kemudian diakhiri dengan istighfar dan taubat. Suka berkumpul dengan para pendamba mahabbah yang jujur, hingga dapat memetik ucapan baik mereka. Lalu menjadikan kita tidak berbicara kecuali dengan yang berguna bagi diri kita dan orang lain. Menjauhi segala faktor yang menghalangi hati dengan Allah. Sebab, jika hati seseorang rusak maka ia tak akan dapat memetik manfaat dari kehidupan dunia dan akhiratnya. Pengertian Mahabbah Mahabbah artinya cinta. Hal ini mengandung maksud cinta kepada Tuhan. Lebih luas lagi, bahwa “Mahabbah” memuat pengertian yaitu Memeluk dan mematuhi perintah Tuhan dan membenci sikap yang melawan pada Tuhan Berserah diri kepada Tuhan Mengosongkan perasaan di hati dari segala-galannya kecuali dari zat yang dikasihi Tentang “Mahabbah” dapat dapat dijumpai di dalam al-Qur’an antara lain Surat Ali Imran ayat 31 Artinya ”Katakanlah jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosanmu” Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang” Ali Imran, 31. Hadits “Yang artinya hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan hingga aku cinta padanya. Orang yang kucintai menjadi telinga, mata dan tangan-Ku Mahabbah pada tingkat selanjutnya dapat pula berarti suatu usaha sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat ruhaniah tertinggi dengan tercapainya gambaran yang Mutlak, yaitu cinta kepada Tuhan. Kata mahabbah selanjutnya digunakan untuk menunjukkan pada suatu paham atau aliran dalam tasawwuf yang artinya kecintaan yang mendalam secara ruhaniah pada Tuhan. Pengertian mahabbah dari segi tasawwuf ini lebih lanjut dikemukakan al Qusyairi sebagai berikut “almahabbah adalah merupakan hal keadaan jiwa yang mulia yang bentuknya adalah disaksikannya kemutlakkan Allah swt oleh hamba, selanjutnya yang dicintainya itu juga menyatakan cinta kepada yang dikasihi-Nya dan yang seorang hamba mencintai Allah swt”. Harun Nasution mengatakan mahabbah adalah cinta yang dimaksud adalah cinta kepada Tuhan, antara lain sebagai berikut a. memeluk kepatuhan pada Tuhan dan membenci sikap melawan kepada-Nya. b. Menyerahkan seluruh diri kepada yang dikasihi. c. Mengosongkan hati dari segala – galanya kecuali dari yang dikasihi yaitu Tuhan. Dilihat dari tingkatannya, mahabbah sebagai dikemukakan al-Sarraj sebagai dikutip Harun Nasution ada tiga macam yaitu 1. mahabbah orang biasa yaitu selalu mengingat Allah dengan zikir, suka menyebut nama-nama Allah dan memperoleh kesenangan dalam berdialog dengan Tuhan. 2. mahabbah orang shidiq, yaitu cinta orang yang kenal pada Tuhan, kebesaran-Nya, kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, dan lain-lain. 3. mahabbah orang yang arif adalah cinta yang tahu betul kepada Tuhan. Dari uraian tersebut disimpulkan mahabbah adalah suatu keadaan jiwa yang mencintai Tuhan sepenuh hati, sehingga sifat-sifat yang dicintai Tuhan masuk ke dalam diri yang dicintai. 2. Tujuan Mahabbah Tujuannya adalah untuk memperoleh kesenangan batiniah yang sulit dilukiskan dengan kata-kata, tetapi hanya dirasakan oleh jiwa. Selain itu juga mahabbah merupakan hal keadaan mental seperti senang, perasaan sedih, perasaan takut dan sebagainya. Mahabbah berlainan dengan maqam, hal bersifat sementara, datang dan pergi bagi para sufi dalam perjalanan mendekatkan diri pada Allah swt. 3. Kedudukan Mahabbah Al mahabbah adalah satu istilah yang hampir selalu berdampingan dengan ma’rifah, baik dalam kedudukan maupun pengertiannya. Ma’rifah adalah merupakan tingkat pengetahuan kepada Tuhan melalui mata hati alQalb, maka mahabbah adalah perasaan kedekatan dengan Tuhan melalui cintaroh. Rasa cinta itu tumbuh karena pengetahuan dan pengenalan kepada Tuhan sudah sangat jelas mendalam, sehingga yang dilihat dan dirasa bukan lagi cinta, tetapi diri yang dicintai. Oleh karena itu, menurut Al Ghazali mahabbah itu manifestasi dari ma’rifah kepada Tuhan. Dengan demikian kedudukan mahabbah lebih tinggi dari ma’rifah. B. Alat Untuk Mencapai Mahabbah Para ahli tasawuf mengungkapkan alat untuk mencapai mahabbah yaitu menggunakan pendekatan psikologi melihat adanya potensi rohaniah yang ada dalam diri manusia. Harun Nasution mengatakan alat untuk memperoleh ma’rifah oleh sufi disebut sir. Harun Nasution mengutip pendapat al-Qusyairi ada 3 alat yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan yaitu 1. Al-Qalb, yaitu hati sanubari, sebagai alat mengetahui sifat-sifat Tuhan. 2. Roh, yaitu alat untuk mencintai Tuhan. 3. Sir, yaitu alat untuk melihat Tuhan. Sir lebih halus daripada roh, dan roh lebih halus dari qolb. Kelihatannya sir bertempat di roh, dan roh bertempat di qolb, dan sir timbul dan dapat menerima iluminasi dari Allah, kalau qolb dan roh telah suci sesuci-sucinya dan kosong-sekosongnya, tidak berisi apapun. Dari keterangan tersebut, dapat diketahui bahwa alat untuk mencintai Tuhan adalah roh, yaitu roh yang sudah dibersihkan dari dosa dan maksiat, serta dikosongkan dari kecintaan kepada segala sesuatu, melainkan hanya berisi oleh cinta kepada Tuhan. Roh yang digunakan untuk mencintai Tuhan itu sebenarnya telah dianugerahkan Tuhan kepada manusia sejak dalam kandungan ketika berumur empat bulan, dengan demikian alat untuk mencintai Tuhan sebenarnya telah diberikan Tuhan. Manusia tidak mengetahui sebenarnya hakikat roh itu, yang mengetahui hanyalah Tuhan. Allah berfirman Artinya mereka itu bertanya kepada Engkau Muhammad tentang roh, katakanlah bahwa roh itu urusan Tuhan, tidak kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit sekali. QS. Al-isra’ 85. Selanjutnya Rasulullah saw juga telah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim yang artinya “sesungguhnya manusia dilakukan penciptaaannya dalam kandungan ibunya, selama empat puluh hari dalam bentuk nutfahsegumpal darah, kemudian menjadi alaqahsegumpal daging pada waktu juga 40 hari, kemudian dijadikan mudghah segumpal daging yang telah berbentuk pada waktu 40 hari juga, kemudian Allah mengutus malaikat untuk menghembuskan roh kepadanya” C. Tokoh Yang Mengembangkan Mahabbah Tokoh yang memperkenalkan mahabbah adalah Rabiah al Adawiyah. Ia adalah seorang zahid perempuan yang amat besar dari Basrah, di Irak. Ia hidup antara tahun 713-801 M, ada juga yang menyebutkan ia meninggal pada tahun 185/796 M. Menurut riwayatnya ia adalah seorang hamba yang kemudian dibebaskan. Dalam hidup selanjutnya ia banyak beribadah, bertaubat, menjauhi hidup duniawi dan menolak bantuan material yang diberikan orang kepadanya. Selain itu juga ia betul – betul hidup dalam keadaan zuhud dan hanya ingin berada dekat dengan Allah swt dan selalu menolak lamaran pria salih. Diantara doa dari Rabiatul Adawiyah “Ya Rabbi, bila aku menyembah-Mu karena takut akan neraka bakarlah diriku di dalamnya. Bila aku menyembah-Mu karena harap akan syurga jauhkanlah aku dari sana. Namun jika aku menyembah-Mu hanya demi Engkau maka janganlah Kau tutup Keindahan Abadi-Mu”. D. Mahabbah Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits Ada banyak ayat – ayat dalam alqur’an menggambarkan bahwa antara manusia dengan Tuhan dapat saling bercinta. Diantaranya Artinya “jika kamu cinta kepada Allah, maka turutlah aku dan Allah akan mencintai kamu”. QS. Al-imran 30. Artinya”Allah akan mendatangkan suatu ummat yang dicintai-Nya dan yang mencintai-Nya”. QS. Al-Maidah 54. Di dalam hadits juga disebutkan ﻮﻻﻴﺰﺍﻞﻋﺒﺩﻯﻴﺘﻘﺮﺐﺇﻠﻲﺒﺎﻟﻨﻮﺍﻔﻞﺤﺘﻰﺍﺤﺒﻪﻮﻣﻦﺍﺤﺒﺒﺘﻪﻜﻨﺖﻟﻪﺳﻣﻌﺎﻮﺑﺼﺮﺍﻮﻴﺪﺍ Artinya”hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan hingga Aku cinta kepada-Nya. Orang yang Ku cintai menjadi telinga, mata dan tangan-Ku”. Ayat dan hadits di atas memberikan petunjuk bahwa antara manusia dan Tuhan dapat saling mencintai, karena alat untuk mencintai Tuhan, yaitu roh yang berasal dari Tuhan. Roh Tuhan bersatu dan roh yang ada pada manusia anugerah Tuhan bersatu dan terjadilah mahabbah. Untuk mencapai keadaan tersebut dilakukan dengan amal ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Artikel Lainyasurah ali imran ayat 31 pengasihmanfaat surat al imran ayat 31kegunaan surat ali imran ayat 31khasiat surat ali imran ayat 31ayat mahabbah al imran 31surah ali imran ayat 31 pengasihanmanfaat surat ali imran ayat 31khasiat ali imran 31Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan berdoa. Amalan pengasihan surat ali imran ayat 31 saat ada hajat khusus. Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . 9 Doa Pengasih Khas Untuk Mengeratkan Hubungan Suami Isteri from Amalan pengasihan surat ali imran ayat 31 saat ada hajat khusus. Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan berdoa. Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Silakan amalkan amalan ini untuk membuat pasangan anda selalu jika anda ingin konsultasi tentang masalah aura, asmara, . Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. Silakan amalkan amalan ini untuk membuat pasangan anda selalu jika anda ingin konsultasi tentang masalah aura, asmara, . Ini maka anda harus mengamalkan doa tersebut dengan tata cara khusus, yaitu . Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan berdoa. Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Amalan pengasihan surat ali imran ayat 31 saat ada hajat khusus. Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Surat ali imran ayat 31 Silakan amalkan amalan ini untuk membuat pasangan anda selalu jika anda ingin konsultasi tentang masalah aura, asmara, . Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Allah swt berfirman dalam surat ali imran ayat 31 Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan berdoa. Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. 37 Fadhilat Dan Khasiat Surah Ali Imran Shafiqolbu from Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Silakan amalkan amalan ini untuk membuat pasangan anda selalu jika anda ingin konsultasi tentang masalah aura, asmara, . Ini maka anda harus mengamalkan doa tersebut dengan tata cara khusus, yaitu . Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Silakan amalkan amalan ini untuk membuat pasangan anda selalu jika anda ingin konsultasi tentang masalah aura, asmara, . Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. Surat ali imran ayat 31 Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Ini maka anda harus mengamalkan doa tersebut dengan tata cara khusus, yaitu . Allah swt berfirman dalam surat ali imran ayat 31 Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan berdoa. Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Silakan amalkan amalan ini untuk membuat pasangan anda selalu jika anda ingin konsultasi tentang masalah aura, asmara, . Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan berdoa. Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Amalan pengasihan surat ali imran ayat 31 saat ada hajat khusus. Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Allah swt berfirman dalam surat ali imran ayat 31 Ayat 15 Untuk Pengasihan Khasiatnya Untuk Jodoh Rezeki Latin Dan Gambar from Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Surat ali imran ayat 31 Silakan amalkan amalan ini untuk membuat pasangan anda selalu jika anda ingin konsultasi tentang masalah aura, asmara, . Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Ini maka anda harus mengamalkan doa tersebut dengan tata cara khusus, yaitu . Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Amalan pengasihan surat ali imran ayat 31 saat ada hajat khusus. Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. Allah swt berfirman dalam surat ali imran ayat 31 Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Surat ali imran ayat 31 Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Amalan pengasihan surat ali imran ayat 31 saat ada hajat khusus. Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan berdoa. Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Cara Mengamalkan Surat Ali Imran Ayat 31 Untuk Pengasihan Doa Pengunci Hati Kekasih Jarak Jauh Dalam Islam Kuwaluhan Com. Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Amalan pengasihan surat ali imran ayat 31 saat ada hajat khusus. Allah swt berfirman dalam surat ali imran ayat 31 Allah swt berfirman dalam surat ali imran ayat 31 surat ali imran ayat 31. Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan berdoa. Allah swt berfirman dalam surat ali imran ayat 31 Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Ini maka anda harus mengamalkan doa tersebut dengan tata cara khusus, yaitu . Ini maka anda harus mengamalkan doa tersebut dengan tata cara khusus, yaitu . Cara untuk mengamalkan surah ali imran ayat 31 ini adalah dengan membaca surah ini sebanyak yang boleh selepas selesai menunaikan solat lima . Hal ini diwaspadai agar rumah tangga tangganya tetap utuh dan suami tetap mencintai keluarganya. Doa agar dicintai semua orang, surat ali imran ayat 31. Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Amalan pengasihan surat ali imran ayat 31 saat ada hajat khusus. Beragam cara akan ditempuh seorang istri agar . Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia. Surat ali imran ayat 31 Untuk mengamalkan mahabbah pemikat sukma ini, silakan dibaca ayat tersebut sebanyak 111x sebanyak 11 hari. Jika anda punya hajat khusus, yakni misalnya hendak meluluhkan hati istri/suami yang sedang . Allah swt berfirman dalam surat ali imran ayat 31 Silakan amalkan amalan ini untuk membuat pasangan anda selalu jika anda ingin konsultasi tentang masalah aura, asmara, . Bacalah surat ali imran ayat 31 agar pasangan setia.
TafsirIbnu Katsir. Ali-'Imran: 31-32. Katakanlah, ""Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian,"" Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah, ""Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kalian berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
Surat Ali 'Imran berada pada Al-Qur'an juz 4 dan termasuk surat golongan Madaniyah, karena diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW sedang hijrah ke Madinah. Surat sepanjang 200 ayat ini mengisahkan tentang keluarga Imran, karena itulah disebut surat Ali ' itu, terkandung pula hukum-hukum syariat Islam yang patut menjadi pedoman hidup manusia. Kali ini, yuk, simak dan pahami bacaan surat Ali 'Imran ayat 31 sampai Surat Ali 'Imran ayat 31-45 dan artinyailustrasi berdoa SümeyraAyat 31قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌqul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur Katakanlah Muhammad, “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha 32لْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ ۚ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَQul aṭī'ullāha war-rasụl, fa in tawallau fa innallāha lā Katakanlah Muhammad, “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”Ayat 33۞ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىٓ اٰدَمَ وَنُوْحًا وَّاٰلَ اِبْرٰهِيْمَ وَاٰلَ عِمْرٰنَ عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙInnallāhaṣṭafā ādama wa nụḥaw wa āla ibrāhīma wa āla 'imrāna 'alal-'ālamīnArtinya Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat pada masa masing-masing,Ayat 34ذُرِّيَّةً ۢ بَعْضُهَا مِنْۢ بَعْضٍۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۚżurriyyatam ba'ḍuhā mim ba'ḍ, wallāhu samī'un ' sebagai satu keturunan, sebagiannya adalah keturunan dari sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar, Maha 35اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرٰنَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُIż qālatimra`atu 'imrāna rabbi innī nażartu laka mā fī baṭnī muḥarraran fa taqabbal minnī, innaka antas-samī'ul-' Ingatlah, ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa janin yang dalam kandunganku kelak menjadi hamba yang mengabdi kepada-Mu, maka terimalah nazar itu dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”Ayat 36فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِFa nādat-hul-malā`ikatu wa huwa qā`imuy yuṣallī fil-miḥrābi annallāha yubasysyiruka biyaḥyā muṣaddiqam bikalimatim minallāhi wa sayyidaw wa ḥaṣụraw wa nabiyyam Maka ketika melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. ”Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari gangguan setan yang terkutuk.”Ayat 37فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍFa taqabbalahā rabbuhā biqabụlin ḥasaniw wa ambatahā nabātan ḥasanaw wa kaffalahā zakariyyā, kullamā dakhala 'alaihā zakariyyal-miḥrāba wajada 'indahā rizqā, qāla yā maryamu annā laki hāżā, qālat huwa min 'indillāh, innallāha yarzuqu may yasyā`u bigairi Maka Dia Allah menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab kamar khusus ibadah, dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?” Dia Maryam menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa 38هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِHunālika da'ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā`.Artinya Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” Ayat 39فَنَادَتْهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُوَ قَاۤىِٕمٌ يُّصَلِّيْ فِى الْمِحْرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيٰى مُصَدِّقًاۢ بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَسَيِّدًا وَّحَصُوْرًا وَّنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَFa nādat-hul-malā`ikatu wa huwa qā`imuy yuṣallī fil-miḥrābi annallāha yubasysyiruka biyaḥyā muṣaddiqam bikalimatim minallāhi wa sayyidaw wa ḥaṣụraw wa nabiyyam Kemudian para malaikat memanggilnya, ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan kelahiran Yahya, yang membenarkan sebuah kalimat firman dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri dari hawa nafsu dan seorang nabi di antara orang-orang saleh.”Ayat 40قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَاَتِيْ عَاقِرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكَ اللّٰهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُQāla rabbi annā yakụnu lī gulāmuw wa qad balaganiyal-kibaru wamra`atī 'āqir, qāla każālikallāhu yaf'alu mā yasyā`.Artinya Dia Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” Dia Allah berfirman, “Demikianlah, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”Ayat 41الَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ اِلَّا رَمْزًا ۗ وَاذْكُرْ رَّبَّكَ كَثِيْرًا وَّسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ Qāla rabbij'al lī āyah, qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡata ayyāmin illā ramzā, ważkur rabbaka kaṡīraw wa sabbiḥ bil-'asyiyyi Dia Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” Allah berfirman, “Tanda bagimu, adalah bahwa engkau tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah memuji-Nya pada waktu petang dan pagi hari.”Ayat 42وَاِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفٰىكِ عَلٰى نِسَاۤءِ الْعٰلَمِيْنَWa iż qālatil-malā`ikatu yā maryamu innallāhaṣṭafāki wa ṭahharaki waṣṭafāki 'alā nisā`il-' Dan ingatlah ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam pada masa itu.Ayat 43يٰمَرْيَمُ اقْنُتِيْ لِرَبِّكِ وَاسْجُدِيْ وَارْكَعِيْ مَعَ الرّٰكِعِيْنَYā maryamuqnutī lirabbiki wasjudī warka'ī ma'ar-rāki' Wahai Maryam! Taatilah Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.”Ayat 44ذٰلِكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الْغَيْبِ نُوْحِيْهِ اِلَيْكَ ۗوَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ يُلْقُوْنَ اَقْلَامَهُمْ اَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَۖ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ يَخْتَصِمُوْنَZālika min ambā`il-gaibi nụḥīhi ilaīk, wa mā kunta ladaihim iż yulqụna aqlāmahum ayyuhum yakfulu maryama wa mā kunta ladaihim iż Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu Muhammad, padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka 45اِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُۖ اسْمُهُ الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيْهًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙIż qālatil-malā`ikatu yā maryamu innallāha yubasysyiruki bikalimatim min-husmuhul-masīḥu 'īsabnu maryama wajīhan fid-dun-yā wal-ākhirati wa Ingatlah, ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat fir-man dari-Nya yaitu seorang putra, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah. BreakingNews. Harga Bahan Baku Melonjak, Laba Garudafood Tergerus 20 Persen; Saut Situmorang soal Lili Pintauli: Mundur Tak Hapus Pidana, Enak Banget!Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Katakanlah kepada mereka hai Muhammad! "Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mencintaimu dengan arti bahwa Dia memberimu pahala dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun terhadap orang yang mengikutiku, mengenai dosa-dosanya yang telah terjadi sebelum itu lagi Maha Penyayang" kepadanya. Katakan, "Kalau kalian benar-benar jujur dengan pengakuan cinta dan ingin dicintai Allah, ikutilah perintah dan laranganku, karena aku adalah penyampai risalah Allah. Hal itu akan membuat Allah mencintai dan memberimu pahala, yaitu melalui pemberian karunia kepadamu dan pemaafan kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang kepada hamba-Nya." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir
DaftarSurat. 3. Ali 'Imran. Ayat 31. QS. Ali 'Imran Ayat 31. قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. 31. Katakanlahقُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ Qul in kuntum tuhibboonal laaha fattabi’ oonee yuhbibkumul laahu wa yaghfir lakum zunoobakum; wallaahu Ghafoorur Raheem English Translation Here you can read various translations of verse 31 Say, [O Muhammad], “If you should love Allah, then follow me, [so] Allah will love you and forgive you your sins. And Allah is Forgiving and Merciful.” Yusuf AliSay “If ye do love Allah, Follow me Allah will love you and forgive you your sins For Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful.” Abul Ala MaududiO Messenger! Tell people If you indeed love Allah, follow me, and Allah will love you and will forgive you your sins. Allah is All-Forgiving, All-Compassionate.’ Muhsin KhanSay O Muhammad SAW to mankind “If you really love Allah then follow me accept Islamic Monotheism, follow the Quran and the Sunnah, Allah will love you and forgive you of your sins. And Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful.” PickthallSay, O Muhammad, to mankind If ye love Allah, follow me; Allah will love you and forgive you your sins. Allah is Forgiving, Merciful. Dr. GhaliSay, “in case you really love Allah, then closely follow me, and Allah will love you and forgive you your guilty deeds; and Allah is Ever-Forgiving, Ever-Merciful.” Abdel HaleemSay, If you love God, follow me, and God will love you and forgive you your sins; God is most forgiving, most merciful.’ Muhammad Junagarhiکہہ دیجئے! اگر تم اللہ تعالیٰ سے محبت رکھتے ہو تو میری تابعداری کرو، خود اللہ تعالیٰ تم سے محبت کرے گا اور تمہارے گناه معاف فرما دے گا اور اللہ تعالیٰ بڑا بخشنے واﻻ مہربان ہے Quran 3 Verse 31 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Imran ayat 31, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 331 O Messenger! Tell people If you indeed love Allah, follow me, and Allah will love you and will forgive you your sins. Allah is All-Forgiving, All-Compassionate.’ There is no commentary by Abul Maududi available for this verse. Ibn-Kathir 31. Say O Muhammad to mankind “If you really love Allah, then follow me Muhammad, Allah will love you and forgive you your sins. And Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful.” 32. Say “Obey Allah and the Messenger.” But if they turn away, then Allah does not like the disbelievers. Allah’s Love is Attained by Following the Messenger This honorable Ayah judges against those who claim to love Allah, yet do not follow the way of Muhammad . Such people are not true in their claim until they follow the Shari`ah Law of Muhammad and his religion in all his statements, actions and conditions. It is recorded in the Sahih that the Messenger of Allah said, مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَد» Whoever commits an act that does not conform with our matter religion, then it will be rejected of him. This is why Allah said here, ﴿قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ﴾ Say O Muhammad to mankind “If you really love Allah, then follow me, Allah will love you…” meaning, what you will earn is much more than what you sought in loving Him, for Allah will love you. Al-Hasan Al-Basri and several scholars among the Salaf commented, “Some people claimed that they love Allah. So Allah tested them with this Ayah; ﴿قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ﴾ Say O Muhammad to mankind “If you really love Allah, then follow me, Allah will love you…”. ” Allah then said, ﴿وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ﴾ “And forgive you your sins. And Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful.” meaning, by your following the Messenger , you will earn all this with the blessing of his mission. Allah next commands everyone, ﴿قُلْ أَطِيعُواْ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فإِن تَوَلَّوْاْ﴾ Say “Obey Allah and the Messenger.” But if they turn away by defying the Prophet ﴿فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْكَـفِرِينَ﴾ then Allah does not like the disbelievers. thus, testifying that defiance of the Messenger’s way constitutes Kufr. Indeed, Allah does not like whoever does this, even if he claims that he loves Allah and seeks a means of approach to Him, unless, and until, he follows the unlettered Prophet, the Final Messenger from Allah to the two creations mankind and the Jinn. This is the Prophet who, if the previous Prophets and mighty Messengers were to have been alive during his time, they would have no choice but to follow, obey him, and to abide by his Law. We will mention this fact when we explain the Ayah, ﴿وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَـقَ النَّبِيِّيْنَ﴾ And remember when Allah took the Covenant of the Prophets ﴿381﴾, Allah willing. Quick navigation links BdTP.