Buildingthe character of students with local wisdom. The purpose of education is not merely dealing with how to improve the quality of the intelligence of students, being able to answer national exam questions or being an expert in every school subject. Tulisan ini berisi ulasan tentang kerja online yang dibayar oleh Google. Sangat cocok
Building The Dreams Building The Dreams BTD adalah Grup bimbingan habis WhatsApp WA yang pertama kali dibuat 12 Desember 2022 dan dipimpin maka dari itu dr Sigit Setyawadi, pendiri Mekanisme Sukses Otomatis MSO. Sreg awalnya, tujuan BTD merupakan meningkatkan taraf kehidupan petambak di Jember Jawa Timur secara ilmiah melalui Eskalasi TAKARAN REJEKI ATAU Langit-langit REJEKI dan KECERDASAN FINANSIAL nya. Mula mula pagu rejekinya dinaikkan 15 juta sebulan penghasilan pasif, kemudian menjadi 50 juta dan terakhir penghasilan pasif 100 juta sebulan dalam 2-5 tahun. Sekarang angka yang terakhir itu digunakan dengan cara mendengarkan 2 ATBS Audio Terapi Pangkal Sadar. Hasilnya luar biasa, karena dianggap lalu bermanfaat dan memberi hasil yang dramatis, akhirnya grup BTD berkembang ke semua limbung. Banyak personel, profesional, pemanufaktur, sinse dan tidak enggak ikut belajar di grup. Sampai bulan Agustus 2022 sudah lalu ada 800-an grup BTD, karena perkembangannya yang eksponensial. Tujuan dan tujuan grup Maksud dari grup WA BTD adalah untuk berbagi kebahagiaan dan ilmu. Tugas tim BTD hanyalah menyorongkan, tidak peduli apakah akana dipakai atau tidak maka itu anggota grup. Maksud grup adalah kerjakan membimbing anggota menuju KESUKSESAN DAN KEMAKMURAN. Materi Di grup BTD bukan mengomongkan membahu tertentu. BTD kian fokus lakukan memperdalam ilmu adapun✅ Plafon rezeki✅ kepintaran finansial✅ membangun jaringan dan sistem✅ people skill✅ skill closing✅ market management✅ hukum alam, law aof attraction LOA, dsb✅ tehnik hooponopono dan SEFT✅ Ebook motivasi Pada minggu ke-3 diajarkan tentang sifat berbagai jenis bisnis. Barang bawaan anggota grup ▶ mentaati peraturan group▶ menyelesaikan 2 Audio Penyembuhan Pangkal Bangun 21x▶ Selama 3 pekan memahami semua materi karena MATERI Lain DIULANG. Selesai materi 3 minggu, grup ubah nama ALUMNI BTD. Menunggu fase ke 2 pertambahan plafon rejeki. Yaitu INTERNALISASI PROGRAM PIKIRAN, yang dipandu MENTOR _dr Sigit Setyawadi_ Spirit akan berubah tatkala kita dengan arwah cak hendak berubah dan bermain lakukan mengubahnya Lihat Pula Sambutan Pembukaan dr Sigit Setyawadi di Grup Building The Dreams

CaraKerja; Proyek Berjalan; HUBUNGI KAMI; Tentang Kami .. Kami Perfectama Building adalah jasa kontraktor yang sudah bergerak lebih dari 15 tahun dan sudah menghasil banyak proyek bangunan minimalis maupun bangunan megah. Pekerjaan kami meliputi ( bangun baru maupun renovasi rumah tinggal - rumah toko - perkantoran - kontrakan - tempat

Building The Dreams Building The Dreams BTD yakni Grup arahan tinggal WhatsApp WA yang permulaan boleh jadi dibuat 12 Desember 2022 dan dipimpin oleh dr Sigit Setyawadi, pendiri Mekanisme Sukses Otomatis MSO. Pada awalnya, tujuan BTD adalah meningkatkan taraf roh petani di Jember Jawa Timur secara ilmiah melalui Kenaikan TAKARAN REJEKI ATAU Langit-langit REJEKI dan KECERDASAN Finansial nya. Mula mula plafon rejekinya dinaikkan 15 juta sebulan penghasilan pasif, kemudian menjadi 50 juta dan bungsu penghasilan pasif 100 juta sebulan dalam 2-5 perian. Masa ini skor yang terakhir itu digunakan dengan prinsip mendengarkan 2 ATBS Audio Terapi Bawah Pulang ingatan. Hasilnya luar biasa, karena dianggap sangat bermanfaat dan memberi hasil nan biru, akibatnya grup BTD berkembang ke semua landasan. Banyak karyawan, profesional, pengusaha, tabib dan tak lain ikut belajar di grup. Sampai wulan Agustus 2022 sudah ada 800-an grup BTD, karena perkembangannya yang eksponensial. Maksud dan tujuan grup Maksud dari grup WA BTD merupakan buat berbagi kebahagiaan dan ilmu. Tugas tim BTD hanyalah memunculkan, tidak peduli apakah akana dipakai atau bukan oleh anggota grup. Pamrih grup adalah buat membimbing anggota berorientasi KESUKSESAN DAN KEMAKMURAN. Materi Di grup BTD tidak membahas membahu tertentu. BTD lebih titik api untuk memperdalam ilmu tentang✅ Langit-langit rezeki✅ kecerdasan finansial✅ membangun jaringan dan sistem✅ people skill✅ skill closing✅ market management✅ syariat alam, law aof attraction LOA, dsb✅ tehnik hooponopono dan SEFT✅ Ebook motivasi Puas minggu ke-3 diajarkan tentang sifat berbagai jenis bisnis. Kewajiban anggota grup ▶ mentaati kanun group▶ memintasi 2 Audio Penyembuhan Bawah Bangun 21x▶ Selama 3 ahad memahami semua materi karena MATERI TIDAK DIULANG. Selesai materi 3 pekan, grup ganti nama ALUMNI BTD. Menunggu fase ke 2 pertambahan plafon rejeki. Yaitu INTERNALISASI Program Pikiran, yang dipandu MENTOR _dr Sigit Setyawadi_ Semangat akan berubah tatkala kita dengan umur mau berubah dan berlaku bikin mengubahnya Lihat Pula Sambutan Alas kata dr Sigit Setyawadi di Grup Building The Dreams Tinggalhitungan jam, akan segera masuk ke tahun yang baru.Kumpulan quotes pada artikel ini mungkin cocok untuk Anda. - Halaman 4 Sukses dapat dicapai dengan berbagai cara. Ada yang mencapainya sendiri, ada yang mencapainya bersama-sama, dan juga ada yang memulainya bersama tetapi berakhir dengan seseorang. Kesuksesan sendiri bermacam - macam bentuknya. Ada yang menggangap kekayaan sebagai sukses, sebagian menganggap terkenal sebagai sukses, lainnya mengganggap kesuksesan adalah berguna bagi orang lain. Saya mengganggap kesuksesan adalah perjalanan, dengan awal tetapi tanpa akhir. Semakin lama, semakin panjang dan berat jalan yang harus ditempuh. Saya membutuhkan teman untuk membantu, berbagi sukaduka, menopang, dan merayakan keberhasilan. Pendeknya, saya membutuhkan orang lain, sekelompok orang. Saya akan menyebutnya sebagai timwork. Dream Team adalah sekelompok orang yang berkarakter ! DUA SYARAT TIMWORK Sebuah tim selalu terdiri dari manusia. Mereka berpikir, bekerja, berkomunikasi, menciptakan hasil dan masalah sekaligus. Manusia merupakan ciptaan Tuhan termulia dan terumit. Mulia karena dibuat mirip penciptanya, dan rumit karena diberi anugerah kebebasan. Saya selalu bingung dengan yang namanya manusia ini. Ada yang kejam, ada yang sabar, ada yang murah hati, dan ada juga yang berubah-ubah. Darimana sifat-sifat mereka ini ? Pergaulan ? Keluarga ? Lingkungan ? Atau dari"Yang Di Atas" sana ? Saya tau semuanya mempunyai pengaruh terhadap kepribadian manusia ini, tetapi saya yakin bahwa masing-masing manusia memiliki keunikan, kelebihan dan kekurangan semenjak mereka dilahirkan. Sebagian meng-istilah-kan maksud saya dengan kata "takdir", lainnya menggunakan kata "panggilan". Naaah...apapun istilah yang anda gunakan tidak penting buat saya, yang penting anda menangkap maksud saya. Jadi, dua syarat yang saya maksudkan untuk membentuk the dream team adalah 1. Manusia yang tepat 2. Manusia yang berkarakter boleh juga disebut kedewasaan Di awal pemikiran saya, pembahasan mengenai the dream team ini bakalan panjang, jadi saya memutuskan untuk membaginya menjadi tiga bagian. Pertama, bagian pengantar yang sedang anda baca, kedua mengenai jenis manusia yang harus ada dalam tim, dan ketiga mengenai sikap mental dan kedewasaan anggota tim MANUSIA YANG TEPAT Saya percaya bahwa masing-masing dari kita diberi satu keunikan semenjak kita dilahirkan. Kita mempunyai kemampuan dalam suatu bidang yang hanya kita sajalah yang memilikinya. Orang lain mungkin saja bisa melakukan apa yang kita lakukan, hanya saja tidak akan pernah bisa sebaik kita. Sebaliknya, mereka mampu mengerjakan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan dengan baik, meskipun kita sudah berusaha semampu dan sekeras-kerasnya. Istilah saya untuk yang satu ini adalah "panggilan hidup." Panggilan hidup ini harus dipelajari dan diusahakan untuk dicapai seumur hidup kita. Saya melihat sesuatu yang menarik mengenai pendidikan keahlian kita ini. Ada suatu kuasa yang selalu mengarahkan kita untuk mengasah kemampuan bawaan ini. Saya menyenangi ilmu psikologi, saya banyak membaca mengenai jenis-jenis karakter manusia, kepribadian berdasarkan warna, teori anak kecil - dewasa - orang tua, dan lainnya. Masa remaja saya diisi dengan menjadi pengurus persekutuan doa. Tau nggak jabatan saya di sana apa ? Bagian Sumber daya manusia. Selang beberapa waktu kemudian, saya diangkat menjadi bagian data komputer alias EDP karena kesukaan saya dengan komputer. Di waktu senggang, saya membuat majalah gereja yang sebagian besar artikelnya saya tulis sendiri. Dan saat ini saya bekerja sebagai kepala toko dan membawahi sekitar empat puluh orang karyawan. Oh iya, saya juga mempunyai usaha sampingan di bidang event organizer. Dan kerjaan saya di sana adalah melatih serta mendidik anggota-anggota baru. Dulu, saya tidak menyadari hal ini. Sekarang, saya melihat bahwa ada campur tangan dari yang di atas dalam kehidupan saya. Dia yang menciptakan saya untuk suatu tujuan ternyata bekerja secara ajaib supaya kehendakNya terjadi. Dalam sebuah timwork, mengumpulkan orang-orang yang tepat berarti mengumpulkan orang-orang yang unik. Ada banyak keunikan orang, memilih yang anda butuhkan untuk tujuan anda adalah syarat pertama untuk membentuk the dream tim. MANUSIA YANG BERKARAKTER Orang pintar belum tentu sukses, dan juga orang bodoh belum tentu gagal. Apakah anda setuju dengan pendapat saya ini ? Albert Einstein, tidak lulus SD dan diramalkan menjadi orang idiot. Kolonel sanders menghabiskan 40 tahun masa hidupnya sebagai salesman sebelum memulai membuka usaha ayam goreng yang kita kenal dengan nama Kentucky Fried Chicken. Bill Gates tidak lulus kuliah, dan mencoba menciptakan software komputer yang ujung-ujungnya ditolak mentah-mentah oleh IBM. Saat ini, hampir semua komputer menggunakan Microsoft sebagai sistem operasinya. Naaaaaah..... Kepandaian, otak yang encer, kecerdasan tidak menjamin kita mencapai apa yang kita inginkan. Namun, di atas semua hal tadi, karakter dan sikap mental menempati bagian terpenting dalam mencapai tujuan kita. Hal ini pun berlaku di dalam timwork. Team dengan sekumpulan orang terbaik belum tentu mencapai kesuksesan. Hanya team yang dipenuhi manusia-manusia yang berkarakterlah yang akan mencapai kesuksesan tersebut. Omong-omong mengenai karakter, apa sih maksudnya manusia yang berkarakter ini ? Bagi saya, mereka yang mau menjadi anggota tim saya harus - mengetahui kelebihan dan kekurangannya - dewasa - mau berubah THE DREAM TEAM Jika team yang anda butuhkan sudah lengkap dan sempurna. Maka ini saatnya bagi anda untuk melangkah lebih lanjut. Iyaaa...benar, anda! Anda yang menjadi pemimpin mereka. Anda memiliki pemain-pemain terbaik se-dunia. Jika anda tidak berhasil memenangkan pertandingan berarti ada sesuatu yang salah dengan diri anda. Bukan hanya anggota tim yang perlu belajar untuk bermain. Anda sebagai pemimpin pun perlu belajar untuk menjadi pelatih. Ada banyak kejutan yang akan menanti di depan anda . Kabar bainya, semua kejutan itu bisa di rangkum menjadi tiga kata, yaitu "masalah dan hadiah." Yaaaah...... abis ini nulis lagi.... pertama karakter....terus timwork... lalu kepemimpinan.... weleh...weleh.... kapan abisnyaaaaa..... he...he...he... 17 Hukum MUTLAK untuk membangun The Dream Team Pahami dan kerjakan ke 17 hukum ini, dan andalah tim pemenang! Meskipuntahap awal mereka memulai bisnis dari garasi rumah yang patut kita contoh adalah cara Google mulai membuka bisnis awalnya bernama BackRub itu dengan gaya kerja santai tetapi serius dan profesional. Berlangganan artikel terbaru dari blog ini langsung via email. Sumber / 6 November 2017 Inta Official Writer Setiap orang pasti memiliki sebuah "dream job" Namun, apa sih sebenarnya arti dream job? Kamu mungkin berpikir bahwa jawabannya adalah pekerjaan yang kerjanya mudah namun mendapatkan uang yang banyak. Memang nggak mudah dalam memilih karir, pasalnya kamu akan mendedikasikan sisa hidupmu pada pekerjaan ini. Pantas saja ada banyak riset yang tidak bisa membantumu dalam menjawab pertanyaan ini. Menurut Benjamin Todd, seorang advisor career, dewasa ini orang-orang kebanyakan justru fokus pada hal yang salah. 3 Hal yang menjadi kesalahan dalam menentukan karir tersebut adalah 1 Mengikuti keinginan orang tua Saya juga mengalami saat ini. Saat dimana orang tua menginginkan kita kuliah setinggi mungkin agar bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama dengan posisi terbaik dan uang yang besar. 2 Mengikuti jumlah gaji Mari kita tidak menjadi munafik, dewasa ini kita justru memilih pekerjaan berdasarkan berapa uang yang kita dapatkan. Kita rela untuk menempuh perjalanan jauh, tinggal di kota orang hanya karena uang yang di dapat di kota tersebut lebih besar. Baca juga Sudah Punya Uang Sendiri? Inilah 6 Ayat Alkitab Soal Gaji yang Wajib Kamu Ketahui! 3 Mengikuti passion Apa sih passion itu Ketika bicara mengenai passion, pernahkah teman-teman bertanya pada diri sendiri seperti ini, "Saya amat mencintai pekerjaan saya, jika pekerjaan ini tidak dibayar, saya tetap rela untuk mengerjakannya.” Apakah ada yang salah dengan 3 statement di atas? Tidak ada. Kita bisa mengikuti kata orang tua, jumlah gaji yang diterima, atau melakukan apapun yang kita cintai. Tetapi tahukah kamu kalau ternyata mengikuti ketiga hal diatas justru tidak akan membawamu kedalam kesuksesan? Lalu apa dong yang harus dilakukan agar memiliki dream job ini? Sebagai anak Tuhan, kamu pasti pernah mendengar bahwa besar kekayaan kita bukanlah berapa uang yang kita punya, namun berapa banyak yang kamu bagikan terhadap sesama. 1. Menemukan pekerjaan yang menyenangkan Apa yang penting bukan hanya jumlah gaji, status, perusahaan atau yang lainnya, namun adalah apa yang kamu lakukan pada setiap jam yang kamu lakukan ini menyenangkan hatimu. Sebuah pekerjaan yang menyenangkan merupakan pekerjaan yang menarik semua perhatian bahkan membuatmu lupa bahwa sebenarnya kamu sedang melakukan sebuah juga Kerjaan Sampingan Itu Penting Loh Untuk Pekerjaanmu, Ini 4 Trik Agar Keduanya Berkembang2. Bekerja sesuai dengan apa yang kamu bisa. Kita semua setuju bahwa lingkungan pekerjaan bukanlah lingkungan belajar. ketika bekerja, kamu justru akan menyalurkan semua yang kamu bisa pada pekerjaan tersebut. Untuk itu, kamu perlu mengasah skill atau kemampuan kamu terus Juga Bagaimana Mengenali Pekerjaan atau Usaha yang Anda Sukai?3 Bekerja dengan orang-orang yang selalu support kamuMemang telihat sulit dalam menemukan orang-orang yang suportif dalam lingkungan pekerjaan. Jika kamu menemukannya, maka pekerjaan kamu merupakan salah satu dream job yang diidam-idamkan kebanyakan orang. 4. Pekerjaan yang ingin kamu lakukan seumur hidupmu. Mencari pekerjaan yang sulit membuat kita terkadang berpikir, "Kerja apa aja deh, yang penting halal dan kerja." Ini ada benarnya. Oleh sebab itu Benjamin Todd mengatakan bahwa kalau kamu bekerja sesuai passion saja kamu justru jadi menutup diri. Padahal, ada banyak orang yang awalnya tidak bisa pada suatu bidang tapi sekarang justru menjadi ahli pada bidang tersebut. Baca juga 6 Cara Tuhan Memakai Hidup Anda Melalui PekerjaanSusah ya ternyata mendapatkan apa yang menjadi “dream job" ini? Kalau kamu masih galau-galau mencari apa sih yang sebenarnya passionmu ini, mendingan kamu berhenti untuk mencari passionmu dan mulai mengerjakan sesuatu aja deh. Tuhan itu nggak mudah di tebak, olehnya kamu harus terus berjaga-jaga dalam segala hal dan percaya bahwa apa yang menjadi rencana Tuhan adalah yang terbaik. Sumber Halaman 1
Tahun1910, Wallace D Wattles menulis sebuah buku berjudul *The Science of Getting Rich.* Disana dikatakan bahwa seseorang bisa menjadi kaya dengan cara berpikir dan bertindak dengan cara tertentu, yaitu BERPIKIR POSITIF.Di awal tahun 2000 an, Rhonda Byrne mendapat hadiah buku itu dari anaknya dan menjadi inspirasi utk menulis buku best seller yi *The Secret*.

Teamwork makes the dream work, as the cliche you want your projects to succeed, you need a killer team. Projects are 30% more likely to succeed if they have the right how do you make sure you have the right people?And how do you keep those people engaged?After all, building an incredible team won’t get you very far if team members’ interest wanes over time, or if their engagement takes a nosedive at the first sign of your complete guide to building a top-notch team and keeping them engaged to drive business growth in started with is it important to have a strong team?Simply put, the stronger your team, the more likely your projects are to that’s pretty damn simplistic, so let’s back it a recent PMI report notes “Success is greater when teams listen, learn, and are adaptable.”Teams with engaged team members have 17% higher productivity, 21% higher profits, and 41% lower what are the hallmarks of a strong project team?Employees who work well together as a team communicate more effectively, resolve conflicts better, share skills, foster creativity, and nurture problem is that when teamwork is lacking, these positive behaviors fall away. When you consider that 29% of organizations admit that poor communication is the main reason their projects fail, you can see why it’s vital to foster a collaborative is more pressing than ever given the move toward remote working. In fact, while 98% of workers say they’d like to work remotely some or all of the time, 20% note that team collaboration is a real struggle when working from means it’s more crucial than ever that teams find effective methods for team collaboration that traverse physical real-world example — How O2 Telefonica strengthened its teamO2 Telefonica loyalty team, Priority, knows first-hand the sour impact of poor team collaboration.“We deal with very short lead times. My team and I are on the front line, delivering hundreds of campaigns seen by millions of customers. But it hasn’t always been tools and the processes that we were using allow for human error. Before we discovered we were using whiteboards. We were simply writing things out. [
] We struggled to be accurate, and it made for a really stressful everyone was working in isolation, there was an instance where we caused a nationwide negative experience for our customers. This caused a huge amount of frustration and as a result, there was a considerable social backlash which had a negative impact on our brand reputation and our trust.” Seeking to prevent this from ever happening again, 02 and Priority vowed to find a solution that enabled seamless team collaboration and foolproof switching their team management and processes to the Priority team now makes far fewer mistakes and has become 30% more efficient at delivering steps to building an effective teamA strong team serves as the backbone of a successful you’re having trouble with teamwork, your projects will never reach their these 8 simple steps to build an effective team that provides a rock-solid foundation for your Create a clear roadmap of where you’re goingIf you don’t know where you’re going, you won’t know what your team needs to take you pulling together a rough roadmap of the upcoming phases of your business, your team’s character will start to take will become apparent which roles and skills are needed in your core team, along with the phases in which you’ll need to add also get a better understanding of which roles can be outsourced and when that will be put together an initial roadmap for your next project, try using our handy Manage Your Roadmap’ TemplateYou’ll be able to pinpoint the projects that require a larger team, as well as the skills required to handle Define your project management styleIt’s wise to choose a project management style at the beginning. 75% of organizations with a formal project management approach met their original business your project management style doesn’t only help you organize the flow of your project, it will determine the make-up of your Agile methods, like the Scrum framework, you’ll likely have smaller, more concentrated teams. Since all Scrum team members work together on projects, you’ll need highly-experienced, versatile team members who move fluidly between roles, stepping in where they’re conventional project management styles, like the Waterfall framework, team roles are more clearly defined. You’ll likely create larger teams since everyone sticks to their pre-defined picking your project management style early, you’ll also get a better idea of which temporary staff you may need and Select team members for cultural fitIt’s likely that you’ll have a list of qualified candidates as long as your arm. But, it takes more than qualifications to be an effective team you’re picking candidates, firstly consider the company culture you’re trying to create, as well as the team culture that already exists. It’s important that a new team member fits with that image and gels with the team’s character. After all, perceived workplace isolation can cause a 21% drop in productivity. Next, think about the cultural benefits a new team member might bring to help your team grow. Say your team is notoriously late on project delivery, it would be smart to pick a candidate who’s a stickler for time to help shimmy them of it like the traditional Native American planting technique, in which “companion crops” are grown together to help each other the famous companion guild, The Three Sisters, Native Americans knew that the corn would provide a trellis for the beans, the squash would shade the soil, and the beans would fertilize the squash and the corn. When you build a team, it’s imperative you work out which people go’ together so that they grow Look for and build soft skillsOnce you’ve determined which qualifications are most important to your project, it’s time to consider soft hard skills are the actual capabilities a person has to perform a certain role coding for developers or writing for writers soft skills are a little harder to skills are an amalgamation of a person’s extra attributes and personality traits that aid them in doing their role and working in a team more example, the top 5 soft skills that employers currently look for areCreativityPersuasionCollaborationAdaptabilityEmotional intelligenceHowever, there are plenty of others too, such as negotiation, leadership, organization, communication, and new candidates, you’ll be able to identify these traits by asking about their approach to solving problems, conflict resolution, and example, a past bartender will be great at prioritizing tasks, working under pressure, and communicating with lots of different types of customers and colleagues. A boy scout leader will have exceptional leadership, teamwork, and organizational good leaders continue to grow their teams. 75% of organizations that report that they have above-average productivity focus on building soft skills within their sure you’re providing training and professional opportunities for your team to develop and practice these soft Increase diversity to boost resilienceBy enlisting team members with different backgrounds, experiences, qualifications, and ways of thinking, you will foster greater team use nature as an example a carrot field where every plant is a carrot plant, and there are no other species to break up the carrot flies hit the field, they’ll see a buffet of their favorite food. They will chow down on the carrots and become strong enough to reproduce like crazy. The carrot flies and their offspring will swarm the field, eating every carrot in sight. The whole crop will be picture a forest with diverse plants you plant a cropping of carrot plants and they get hit by carrot flies. The carrot flies may eat the cropping of carrots but once they’re done and try to move on, they’ll be confronted with different species — species they don’t eat. The carrot flies die out, the problem goes away, and the forest still take this analogy back to teams
When everyone on your team has similar experiences and ways of solving problems, they tend to make the same mistakes, get stuck on the same challenges, and exhibit the same weaknesses. A problem that stumps one team member may just as likely stump the having diverse types of thinkers, skills, and perspectives, your team will be better able to identify different risks, solutions, and fact, studies show that diverse organizations are significantly better at identifying potential risks, noticing internal and external developments, and recognizing issues before they develop into major other words, if your team is diverse, it will be more resilient — no matter what it Establish robust systems of communicationCommunication is the key to effective noted before, 29% of organizations cite poor communication as the reason that projects though they’re aware of how important communication is, 36% of organizations admit that their team’s communication skills need is especially true now that global and remote teams need to work without being in the same physical location. If you don’t make sure that communication is crystal clear, you’ll end up with tensions in the team which leads to ineffective working practices. As a recent PMI report puts it, “misunderstandings or miscommunication between team members working in different locales can fester into resentment or anger if left unaddressed.” However, once you iron out communication struggles, you’ll see streamlined cooperation between your startedJust look at music streaming platform, Deezer, for struggled with communication between teams globally, Deezer switched to to smooth out these communication doing so, Deezer managed to increase the number of weekly campaigns by 142% as teams are now better able to collaborate using more visible Yoav Banai, Vice President of Customer Engagement at Deezer, explains“We see a lot more collaboration and brainstorming between our different teams globally. Now our editorial team in Saudi Arabia can see the campaigns that our team in Istanbul or in Casablanca are sending out. As a result, they share more ideas and are better at inspiring each other.”7. Reward collaboration over competitionWhen you foster an environment of competition, the person who shouts the loudest usually wins. A lot of good ideas get missed, especially if they’re from more introverted team competitive environments encourage teammates to work against each other, a culture of cooperation brings about collaborative solutions that team members may not have been able to reach on their a quarter of organizations say that they see innovation as one of their biggest challenges, yet many of them reward one employee over another instead of bolstering the whole you want true innovation, you need to find ways to empower your team as a example, imagine you have a software designer, a translator, and a customer service one builds software, one translates company content, and one leads the customer service them together and they might create a multilingual customer service chatbot for your firm that boosts sales and increases customer Work on your leadershipHow you lead your team will affect how they respond. You need to be a mirror for the team you’re trying to create by setting an example. Create a positive and communicative environment, where team members feel they can be authentic and open. That way they’re more likely to come to you for advice on problems as they occur, rather than trying to solve them on their own so they don’t get in a leader, it’s important to work with your team, rather than simply passing down orders from your throne. Nowadays, project professionals rank collaborative leadership as the most important team you want the best from your teams, you need to work alongside them to improve the results you’re getting by building a trusting relationship. After all, 80% of HR professionals agree, a lack of trust in leadership leads to poor Sandrine Wamy, regional CIO at PMP, says, “Every manager, every leader has to be a coach for their team.”3 easy ways to boost team engagementEngaged employees are 23 times more likely to recommend their company as an employer than disengaged problem is that we’re in a slump, with the most significant drop in employee engagement since turn this disenchantment around, use these 3 tips to boost engagement for a more responsive and productive Define expectationsUnclear expectations is one of the major factors contributing to employee burnout. If your team doesn’t know what you expect from them, they’ll run themselves ragged trying to hit the your job as a leader to outline a clear scope of work for your team, establish solid deadlines, and set expectations for quality and need to communicate transparent standards and explain the metrics and accountability measures used to make sure your team meets these how Genpact achieves using the global professional services firm is better equipped to outline realistic expectations and communicate them the extra layers of visibility that hold team members accountable. The status bar shows progress on each task and the turnaround time lets everyone know when the work is to the breathtaking visual clarity of Genpact has boosted global team collaboration by 40%.2. Encourage and practice two-way feedbackIf you want your team to improve, you better have robust feedback mechanisms in here’s the thing it’s not enough to communicate feedback once a year at an annual you want your feedback to make an impact, you need to deliver it frequently and routinely. When managers provide weekly feedback rather than annual feedback, employees are 270% more likely to be engaged and 320% more likely to do outstanding it’s not just regularity that makes for effective feedback mechanisms — feedback needs to be a two-way Sandrine Wamy, PMP regional CIO, explains, “Collaboration is not only working together — it’s working with your team in a total participative organization. Every team member should know they have a voice.” 3. Reward innovative contributionsMotivate your employees to stay engaged in finding innovative solutions by offering only do employees feel more valued when their efforts are rewarded, 89% also admit that they’re more the flip side, 55% of employees say that they’re less likely to feel like they have a promising future with companies that don’t reward their up with creative rewards that encourage teams to work together to produce innovative results. Remember, singling out one person doesn’t encourage employees to work peer-to-peer reward programs promote team and teams can earn Zollars’ for helping other teams, while team members can vote for each other to earn parking privileges. What’s more, coworkers can even reward another coworker a $50 bonus for particularly impressive how 3 top brands are using for team successThe trick to team success is keeping everyone on track and in cahoots. Foster collaboration and promote better teamwork with highly-intuitive out these 3 brands, and take a leaf out of their eMarketer boosting contributionsSubscription-based market research company, eMarketer, was having trouble with team was forthcoming with new ideas, only problems. And information siloing — a common symptom of remote and disconnected teams — was impairing team product team was starting to feel the pressure of being disconnected from the rest of the — and you may have expected this — they switched their collaboration and project management platform to internal employees can now post ideas on one centralized board. These ideas are upvoted and the most innovative solutions are implemented by the product Christian Rauh, VP of Product, puts it
“Everyone in the company now has a voice. That’s over 200 people who are contributing ideas to create better products.”2. ThoughtWorks enhancing collaborationGlobal software consultancy, ThoughtWorks, opened the ThoughtWorks Center of Excellence CoE to help support regional marketing campaigns by providing specialist marketing problem was that all requests were managed by email. Not only did this result in extremely disorganized record-keeping, but all requests were sent to the Operations Lead for Global Marketing, Samyuktha was completely centralizing communications on boards, Samyuktha has now been able to regain explains“We maintain communication on the boards so we have the history and data in one place. The teams no longer have to struggle to schedule meetings between multiple time zones to get on the same page because everything happens inside Progress and updates can be accessed anytime, and anywhere, regardless of the time zone.” Thanks to the incredible visibility provides, ThoughtWorks can now budget the team’s time much better. This has led to a 73% improvement in global team M-Booth scaling deliverablesPR Agency M-Booth was struggling with growth. As new projects came flooding in, it quickly outgrew its original project management software, to the limitations of the software, the team was experiencing a wealth of errors when reporting and tracking projects. This made it tedious and time-consuming to assign jobs and track thanks to the team streamlines all design requests in one intuitive board and automates routine has maximized productivity while avoiding more team burnout, leading to a 49% increase in your team to thriveBuilding a strong, engaged team allows your business to grow thanks to greater innovation, mutual skill-sharing, and collaborative without robust communication channels, highly-visible team tools, and rock-solid leadership, you’ll struggle to create a cohesive team. This is even more apparent when it comes to remote working why so many teams are choosing it simple for teams to communicate and collaborate, is driving engagement and scaling team capabilities worldwide. Don’t miss out. Try it for free started

Kamidari Komunitas Cerdas Finansial Dan Spiritual (KCFS),* Saya bermaksud mengundang Bapak Ibu PT EDI, Riau, Riau Islands Province, Indonesia 28556
ï»żAssalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat Datang... Selamat bergabung di dalam GRUP BUILDING THE DREAM Kepada Bapak, Ibu dan Sahabat semua yang luar biasa! Semoga di dalam GRUP BUILDING THE DREAM asuhan dr. Sigit Setyawadi SpOg ini, kita bisa saling asah asih asuh untuk mencapai kesuksesan sejati karena sudah CERDAS FINANSIAL. Serta bersabar menunggu materi-materi yang akan diberikan selama 3 minggu mulai Hari Senin esok, dan Siap Mematuhi aturan Group. Salam sukses Admin Anas Muhaimin - BUILDING THE DREAM Building The Dream adalah Grup bimbingan lewat WA yang dibuat 12 Desember 2016 untuk dr. Sigit Setyawadi SpOG. Tujuan awal meningkatkan taraf kehidupan petani di Jember secara ilmiah melalui PENINGKATAN TAKARAN REJEKI ATAU PLAFON REJEKI dan KECERDASAN FINANSIAL-nya. Mula-mula plafon rejekinya dinaikkan 15 juta sebulan penghasilan pasif, kemudian menjadi 50 juta dan terakhir Penghasilan Pasif 100 juta sebulan dalam 2-5 tahun. Sekarang angka yang terakhir itu digunakan dengan cara mendengarkan 2 ATBS Audio Terapi Bawah Sadar. Hasilnya luar biasa, karena dianggap sangat bermanfaat dan memberi hasil yang spektakuler, akhirnya Grup ini berkembang ke semua kalangan. Banyak Karyawan, Profesional, Pengusaha, Dokter dan lain-lain ikut belajar di dalam Grup. Sampai Bulan Agustus 2018 ini sudah ada 800-an Grup BTD Building The Dream, karena perkembangan yang eksponensial. Maksud dan tujuan grup 1. Maksud kami, ingin berbagi kebahagiaan dan ilmu. Tugas kami hanya menyampaikan, mau dipakai atau tidak itu hak anda. 2. Kami bertujuan menuju KESUKSESAN DAN KEMAKMURAN. 3. Di dalam Grup Building The Dream BTD tidak membahas bisnis tertentu, kita lebih fokus memperdalam ilmu tentang ✅ Plafon rezeki ✅ Kecerdasan finansial ✅ Membangun jaringan dan sistem ✅ People skill ✅ Skill closing ✅ Market management ✅ Hukum alam, LOA dan sebagainya ✅ Tehnik hooponopono dan SEFT ✅ Ebook motivasi Di Minggu ke 3 kita belajar tentang sifat berbagai jenis bisnis. Kewajiban warga group ▶ Mentaati peraturan grup ▶ Menyelesaikan 2 Audio Terapi Bawah Sadar ATBS 21x ▶ Selama 3 minggu memahami semua materi karena MATERI TIDAK DIULANG Selesai materi 3 minggu, Grup ganti nama menjadi ALUMNI BTD. Menunggu fase ke-2 Peningkatan Plafon Rejeki. Yaitu INTERNALISASI PROGRAM PIKIRAN. Yang dipandu oleh Bapak MENTOR kami Dr. Sigit Setyawadi SpOG. Nasib akan berubah tatkala kita dengan semangat mau berubah dan bertindak untuk mengubahnya. Salam Sukses Otomatis Admin Anas Muhaimin - BUILDING THE DREAM Building The Dream atau BTD bukan Grup WA sosmed biasa. Ini adalah Grup WA tempat bimbingan untuk menjadi makmur, bebas finansial dan bebas waktu. Untuk bisa mencapai kondisi bebas finansial dan bebas waktu, ada 2 pola pikir yang perlu dirubah 1. POLA PIKIR BENCI UANG DAN TAKUT KAYA, yang ditandai dengan 2 kondisi riil yaitu Sudah bekerja keras bertahun-tahun penghasilannya begitu-begitu saja atau sudah berpenghasilan besar bertahun-tahun tabungannya segitu-gitu saja. 2. POLA PIKIR PEBISNIS/ PEGAWAI KUADRAN KIRI, yang ditandai dengan kondisi harus terus bekerja untuk hidup, harus terus menangani bisnisnya, harus terus melakukan semuanya sendiri, harus menjadi yang paling pintar di perusahaan/ lingkungan kerja, tidak terlalu bisa mempercayai orang untuk menggantikan dia dan sebagainya. Kerja sama bisnis model apapun dengan siapapun seringkali gagal karena ditipu dan sebagainya. 3 TAHAP PERUBAHAN 1. Tahap meningkatkan plafon rejeki —> di BTD, dengan kegiatan utama mendengarkan 2 Audio Terapi Bawah Sadar ATBS 21x. 2. Tahap internalisasi plafon rejeki tinggi —> Hadir di Seminar Inspirasi dan Visi yang direkomendasikan. 3. Tahap membangun pola pikir dan sikap kuadran kanan. Ada dua pilihan yaitu 1. Membangun bisnis dan investasi kuadran kanannya sendiri. 2. Membangun bisnis dan investasi kuadran kanan dengan bimbingan di CAA. PEMBELAJARAN di CAA Di CAA kita dilatih untuk bermetamorfosa dari pegawai atau pebisnis kuadran kiri menjadi pebisnis kuadran kanan. Pembelajaran teori dan praktek Building The Dream, yaitu membangun impian diri sendiri dan orang lain, People skill atau keterampilan mengelola orang lain, Goal setting, yaitu membuat goal-goal jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, Leadership Skill atau kepemimpinan, khususnya memimpin diri sendiri menuju sukses, Cara mengatasi kegagalan, "Menghilangkan mental block" dan Strategi bisnis kuadran kanan. - Di sini kita belajar Ilmu-ilmu TENTANG Peningkatan plafon rezeki, cerdas finansial dan pengembangan diri. Aturan grup NO sara, NO politik, hukum. ⛔ NO IKLAN. Tidak mentaati Aturan Grup maka dengan berat hati akan di NON-AKTIFKAN tanpa pemberitahuan. Mohon untuk ditaati dan saling mengingatkan. Terimakasih. Salam sukses Admin - Assalamu'alaikum Wr. Wb. Pertama-tama, perkenalkan saya dr. Sigit Setyawadi SpOG, pendiri Grup Building The Dream BTD. Saya ucapkan selamat datang di salah-satu dari ribuan Grup BTD. Ini bukan grup medsos biasa, tetapi grup pendidikan untuk meningkatkan takaran atau plafon rejeki. Masa pemberian materi dasar 3 minggu untuk yang reguler dan 2 minggu untuk program percepatan. Semuanya diberikan secara gratis, dan selama masa pemberian materi tidak boleh ada penambahan peserta baru. Tugas utama peserta adalah menyelesaikan mendengarkan 2 Audio Terapi Bawah Sadar ATBS 21x yang merupakan senjata rahasia di dalam grup ini. Disebut senjata rahasia karena ini bisa menyingkat waktu bertahun-tahun menjadi hanya beberapa minggu. Dalam kondisi normal, untuk bisa kaya, kita harus memiliki pola pikir kaya yang diperoleh dari orang kaya yang kita temui di rantau. Butuh waktu beberapa tahun untuk bisa mengubah pola pikir kita dan akhirnya membuat kita bisa kaya. Sekarang itu dipersingkat dengan 2 ATBS itu. Selamat berproses dan sabar menunggu materi mulai diberikan. Salam sukses dari saya, Sigit Setyawadi. - Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sebelumnya saya, dr. Sigit Setyawadi mengucapkan selamat datang kepada teman-teman di grup Plafon Rejeki atau Building The Dream. Terutama yang baru masuk dan bingung ini sebenarnya grup apa? Saya tidak tahu apa yang dijanjikan teman Anda untuk masuk ke sini. Kalau dijanjikan masuk sini bisa kaya dengan cepat, pasti bukan itu. Kalau ada yang mengatakan akan diajak bisnis, pasti juga bukan itu. Karena di BTD kita tidak berbicara bisnis apapun. Bahkan kalau ada yang bertanya tentang bisnis ini bisnis itu, atau investasi mana yang terbaik, pasti tidak akan saya jawab. Mengapa? Karena percuma saja berbicara tentang bisnis atau investasi. Bisnis itu hanya alat untuk mengisi rejeki kita. Besarnya penghasilan tergantung takaran atau plafon rejeki kita. Maka itulah yang perlu dibesarkan, bukan bingung mencari cara mengisinya. Intinya begini, Grup ini adalah grup untuk perubahan. Menaikkan takaran rejeki atau disebut juga plafon rejeki kita. Ada 2 pilihan hidup. Pilihan yang banyak diikuti orang 95%, adalah bekerja mencari uang seumur hidup. Ada yang di satu bidang pekerjaan seperti saya dulu sebagai dokter. Ada juga yang berbagai bidang. Menjadi tentara, kemudian berhenti dan melamar menjadi satpam, setelah tua pensiun dan membantu isteri membuka pracangan. Pokoknya kerja, kerja dan kerja sehingga nyaris tidak memiliki peran apa-apa di dunia selain sibuk dengan diri sendiri dan keluarga. Atau kita memilih kehidupan model kedua seperti kehidupan yang dimiliki para orang besar dan para rasul dan nabi. Bekerja keras sementara, kemudian pada suatu titik berhasil membangun "mesin uang," maka mulai bisa memperhatikan kepentingan orang lain. Kita sudah selesai dengan diri kita karena memiliki sumber uang yang akan mengeluarkan uang terus-menerus. Jika Anda memilih kehidupan yang pertama, maka tidak tepat Anda berada di sini karena Anda sudah berada di sana. Tidak ada yang perlu dirubah lagi. Kalau Anda memilih kehidupan yang kedua, maka perlu memulai dengan merubah program di pikiran bawah sadar, belajar tentang keuangan dan belajar tentang bisnis. Dahulu, untuk merubah program miskin di pikiran bawah sadar Anda perlu merantau dan bertemu dengan orang kaya. Berkumpul dan bergaul dengan mereka dan Anda akan menjadi kaya. Sekarang Anda cukup memulai dengan mendengarkan dua Audio Terapi Bawah Sadar yang saya buat sebanyak 21x. Supaya Anda tidak canggung jika nanti saya bawa untuk masuk ke lingkungan orang kaya di tahap kedua. Di akhir tahap kedua Anda akan MENEMUKAN SENDIRI bisnis atau investasi apa yang bisa membawa Anda menuju penghasilan pasif 100 juta sebulan, karena Mekanisme Sukses Otomatis Anda akan bekerja. Ok, sabar saja ikuti dinamikanya selama satu minggu kedepan. Jika dianggap bagus ya diteruskan, jika dianggap jelek ya silahkan undur diri dari grup. Oh iya, sebaiknya Anda tidak beriklan, kopas hoax, agama, sara, politik, tokoh tertentu dan berita negatif apa saja. Di sini khusus untuk pengembangan diri yang membutuhkan suasana positif. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Dr. Sigit Setyawadi SpOG - PROFIL dr. SIGIT SETYAWADI SpOg Banyak yang bertanya siapa saya sampai-sampai berani mempengaruhi orang lain untuk bisa berpenghasilan pasif besar dan freedom. Saya perkenalkan dulu siapa saya dan perubahan yang terjadi pada diri saya. 1. Saya lahir 11 November Tahun 1954, dari SD sampai SMA di Probolinggo. Lulus SMA Tahun 1972, kuliah di FK Unair lulus tahun 1980. Kemudian dinas di Puskesmas Kerek Tuban 1981-1986, Montong Tuban 1986-1988 dan spesialisasi Obgin di Unair 1988-1993. Ke Pacitan sebagai dokter kandungan pertama tahun 1993-1995. Pindah ke RS Syaiful Anwar Malang sampai pensiun dini tahun 2005. Tinggal dan praktek di RS Bersalin pribadi di Batu sampai menurunkan papan praktek 17 Agustus 2005. Dari saat menjadi dokter sampai 1997 saya merasa bahwa sebagai dokter penghasilan saya aman dan saya ini orang kaya. Punya rumah besar dan mobil mewah dan banyak. 2. Tahun 1997, secara bergantian dalam waktu 2 minggu, saya dipertemukan dengan 3 janda dokter yang terpaksa berjualan door to door untuk menyambung hidup sepeninggal suami. Di situ saya menyimpulkan bahwa penghasilan dokter ternyata tidak aman. Aman bagi si dokter tetapi tidak aman bagi keluarganya. Mulai ada kegelisahan tetapi tidak tahu apa penyebab tidak amannya? Hidup jalan terus seperti biasa. 3. Tahun 2000, terbit 2 buku Robert T. Kiyosaki berjudul Rich Dad Poor Dad dan buku Cashflow Quadrant. Di dalam buku itu saya jadi tahu mengapa penghasilan saya tidak aman. Yaitu karena bukan penghasilan pasif tetapi penghasilan aktif. Saya tersinggung karena disebutkan bahwa seseorang dengan kondisi seperti saya sebenarnya termasuk orang miskin. Saya bekerja hanya untuk bertahan hidup. Setiap ada penghasilan lebih, selalu digunakan untuk menambah kemewahan hidup, kemudian harus mempertahankannya dengan bekerja lebih keras lagi. Jika suatu saat pencari nafkah tunggalnya bermasalah, langsung kolaps semuanya. Meskipun ada rasa sakit di dada membaca buku itu, tetapi saya menyetujuinya. Bukti bahwa saya sebenarnya semakin miskin adalah ketika terbukti saya semakin senior harus bekerja semakin keras dan itu sangat saya rasakan. Robert T. Kiyosaki mengatakan bahwa satu-satunya cara bagi orang seperti saya itu harus mau menyeberang ke kuadran kanan dengan cara mengerjakan bisnis kuadran kanan. Tentu saja saya tidak mau menjalankan. Hidup pun tetap berjalan seperti biasa, bedanya saya mencoba investasi sana-sini, di saham, kerjasama ternak, reksadana dan sebagainya. Semuanya gagal dan berakhir menyedihkan. Orang lain mungkin sudah bangkrut dengan kerugian kerugian investasi itu. Tetapi sebagai dokter kandungan yang punya rumah sakit, tentu saya tidak akan bangkrut selama saya masih sehat. 4. Tahun 2003 saya dipaksa anak hadir ke sebuah seminar di Jakarta dan itu mengubah segalanya. Saya mendapat pencerahan di sana. Di sana bisa tahu bisnis kuadran kanan yang dimaksud Robert T. Kiyosaki dalam buku-bukunya. Akhirnya saya menjalankan sebuah bisnis yang tadinya sangat tidak saya sukai karena menganggapnya harus jualan dengan segala konotasinya. 5. Setelah mendapat penghasilan yang cukup besar dari bisnis itu, saya memutuskan berhenti praktek. Setelah beberapa bulan mempersiapkan pasien dan karyawan klinik, 17 Agustus 2005 saya berhenti praktek dan sekaligus pensiun dini dari PNS. Bisnis kuadran kanan tidak saya kerjakan lagi, kecuali membantu mereka yang ingin mengembangkannya. 6. Sampai hari ini penghasilan dari bisnis itu lancar, di samping untuk biaya dan gaya hidup masih ada sisa untuk investasi hotel, apartemen, kebun sawit dan lain-lain. Saya berubah dari slave of money menjadi master of money seperti saran Robert T. Kiyosaki. 7. Setelah beberapa tahun menikmati kehidupan freedom seluruh keluarga tidak satupun anak saya yang bekerja mencari uang, saya ingin menyebarkan faham baru itu yaitu merubah slave of money menjadi master of money. Saya katakan kepada siapapun untuk tidak bekerja mencari uang terlalu lama. Berinvestasilah di ternak dan sebagainya. Idenya bagus tetapi faktanya ternak terlalu sulit diprediksi. 8. Sejak pensiun terus belajar tentang PIKIRAN. Ternyata memang segala sesuatu diatur di pikiran termasuk rezeki yaitu plafon rezeki. Awalnya saya memberi arahan pada perorangan. Kemudian ada sarana ketika seorang teman Mas Jaka Zaka membuatkan saya grup Building The Dream. Sayapun punya cara menyebarkan ide-ide saya. Yaitu meningkatkan plafon rejeki dan kecerdasan finansial seseorang. Jika plafon rejeki naik maka otomatis bawah sadar kita akan mencarikan jalan menuju plafon itu. Terkadang 1 bulan baru ketemu, terkadang 1 tahun baru ketemu jalannya. Saya sendiri butuh 7-8 bulan baru menemukan jalannya. Lebih tepatnya dipertemukan. 9. Akhir Tahun 2016 saya dibuatkan Grup WA Building The Dream BTD tersebut oleh seorang teman muda yang bergerak di bidang pertanian. Grup ini untuk memberi pelajaran keuangan kepada para petani. Awalnya saya membuat audio terapi untuk meningkatkan penghasilan 15 juta sebulan. Kemudian 50 juta sebulan dan Mas Zaka meminta dibuatkan yang 100 juta penghasilan pasif sebulan. Akhirnya itulah yang dipakai untuk semuanya. 10. Setelah beberapa bulan BTD yang pertama berdiri, Mas Zaka bertanya "Mau diapakan Pak, orang-orang di BTD?" Sayapun menjawab tidak diapa-apakan biar mengalir sendiri saja. Setelah plafonnya naik mereka akan menemukan jalan sendiri. Ternyata tidak semudah itu, plafon naik lewat audio itu sifatnya instan dan hanya sementara. Bahkan banyak yang akhirnya kena jebakan batman seolah-olah rejeki naik padahal sebenarnya tidak. 11. Obrolan dengan ahli pikiran Pak Ariesandi yang banyak menulis buku tentang pola pikir menyimpulkan bahwa orang perlu melihat sendiri orang-orang yang bisa mencapai penghasilan pasif 100 juta. Barulah terjadi internalisasi karena bawah sadar percaya itu bisa. Itu membuat saya untuk mengajak mereka ke seminar yang di sana ada orang-orang yang sudah freedom itu berbicara. Sayapun tahu dan mengenal mereka karena kami dulu setiap tahun rekreasi bersama ke luar negeri. Akhirnya saya ajak ke seminar tersebut pertengahan Maret 2017. Mereka yang hadir ke seminar itu rata-rata langsung bisa action menuju penghasilan pasif 100 jutanya. Sekarang mereka sudah on track. 10. Kalau ditanya ujungnya kemana? Saya tetap menjawab terserah karena tujuan saya cuma meningkatkan plafon rezeki dan kecerdasan finansial mereka melalui 3 tahap. Goal akhirnya adalah agar setiap anggota nantinya bisa mendapat penghasilan pasif 100 juta sebulan. Soal caranya sudah pasti Anda saat ini tidak tahu. Nanti akan tahu sendiri jika ketiga tahapannya sudah dilewati. Jika setelah naik belum juga menemukan bisnis yang tepat, silahkan kalau mau mengerjakan bisnis kuadran kanan seperti yang saya kerjakan dulu. 11. Saya merasa punya kemampuan untuk mengajak orang menyeberang ke kuadran kanan karena saya sudah mengalami hidup di 2 sisi, di sisi kuadran kiri sebagai dokter yang sukses selama 25 tahun dan di sisi kanan sebagai pemilik bisnis bersistem dan investor. Dan saya tidak mau kembali ke kiri, begitu juga anak-anak saya tidak saya harapkan untuk berada di kuadran kiri atau bekerja mencari uang. Lebih baik mereka bekerja membangun aset dan nanti asetnya itu yang akan bekerja menghasilkan uang untuk kita. yZxVY.
  • uenm0dkled.pages.dev/479
  • uenm0dkled.pages.dev/177
  • uenm0dkled.pages.dev/419
  • uenm0dkled.pages.dev/141
  • uenm0dkled.pages.dev/251
  • uenm0dkled.pages.dev/437
  • uenm0dkled.pages.dev/338
  • uenm0dkled.pages.dev/221
  • cara kerja building the dream